![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Australia Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Tindakan Tak Aman
Jet tempur Shenyang J-16 saat terbang lintas di ajang China International Aviation and Aerospace Exhibition di Zhuhai pada November lalu. Pada Kamis (13/2), Kementerian Pertahanan Australia menyatakan kekhawatiran terhadap Beijing
Foto: AFP/HECTOR RETAMALSYDNEY – Australia pada Kamis (13/2) mengatakan bahwa jet tempur Tiongkok telah menjatuhkan suar di dekat pesawat Angkatan Udara Australia yang berpatroli di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan menuduh Beijing melakukan tindakan militer yang tidak aman.
Beijing dengan cepat membalas dengan menuding pesawat Australia tersebut melanggar kedaulatan Tiongkok dan membahayakan keamanan nasional Tiongkok.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh LTS, meskipun ada putusan internasional pada tahun 2016 yang menyimpulkan klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.
- Baca Juga: Presiden Macron akan Kunjungi Indonesia
- Baca Juga: Trump Ancam Afrika Selatan, Produsen Mobil Terguncang
Pesawat Australia tersebut tengah melakukan patroli pengawasan rutin di atas perairan yang disengketakan pada 11 Februari ketika sebuah jet tempur Tiongkok mendekat, kata Kementerian Pertahanan Australia.
“Jet tempur Shenyang J-16 melepaskan suar dalam jarak dekat ke pesawat pengintai Poseidon Australia,” lapor kementerian itu seraya menegaskan bahwa insiden itu sebagai manuver tidak aman dan tidak profesional yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personel Australia.
Kementerian itu lalu mengatakan bahwa pemerintah Australia telah menyampaikan kekhawatirannya kepada Tiongkok atas insiden tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, mengatakan bahwa tanpa izin Tiongkok, pesawat militer Australia dengan sengaja memasuki wilayah udara di sekitar Kepulauan Xisha milik Tiongkok, nama yang diberikan Beijing untuk Kepulauan Paracel.
“Tindakan Tiongkok untuk mengusir pesawat itu sah, legal, profesional, dan terkendali,” kata Guo seraya menambahkan bahwa Beijing telah mengajukan pernyataan serius kepada Canberra untuk menuntut diakhirinya pelanggaran dan provokasi.
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan suar itu melewati jarak 30 meter dari pesawat yang biasanya membawa sekitar sembilan orang. Tidak ada yang terluka dalam insiden ini, namun Menhan Marles mengatakan hal tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan yang signifikan.
Insiden di udara ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian episode antara Tiongkok dan Australia di wilayah udara dan jalur pelayaran Asia yang semakin diperebutkan.
Pada 2024, sebuah jet tempur Tiongkok juga dituduh mencegat helikopter Seahawk Australia di wilayah udara internasional dan menjatuhkan suar di jalur penerbangannya. Pada 2023, sebuah kapal perusak Tiongkok dituduh menyerangpenyelam Angkatan Laut Australia dengan denyut sonar di perairan lepas Jepang, yang menyebabkan cedera ringan.
“Australia mengharapkan semua negara, termasuk Tiongkok, untuk mengoperasikan militer mereka dengan cara yang aman dan profesional,” kata Kementerian Pertahanan Australia.
Kapal Perang
Teguran dari Canberra itu bertepatan dengan kedatangan tiga kapal Angkatan Laut Tiongkok di perairan timur laut daratan Australia. Para pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengatakan sebuah fregat dan sebuah kapal penjelajah Tiongkok telah terlihat berlayar dekat wilayah perairan Australia dengan sebuah kapal tanker pasokan di belakangnya.
Menhan Marles mengatakan hal itu nampaknya tidak terkait dengan insiden pesawat di LTS, tetapi Angkatan Laut Australia telah mengirim fregatnya sendiri untuk membayangi pelayaran mereka.
“Australia menghormati hak semua negara untuk menjalankan kebebasan bernavigasi dan penerbangan sesuai dengan hukum internasional, sebagaimana kami mengharapkan negara lain menghormati hak Australia untuk melakukan hal yang sama,” kata Kementerian Pertahanan Australia seraya menyatakan bahwa mereka akan terus memantau aktivitas kelompok kapal Tiongkok tersebut dengan mengerahkan kombinasi kemampuan termasuk aset udara dan maritim. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 3 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 4 Kemenperin Minta Aparat Beri Kepastian Hukum Investasi di Indonesia
- 5 Inflasi Rendah Belum Tentu Hasilkan Pertumbuhan Berkualitas