Perusahaan Farmasi Perkuat Bisnis Obat Herbal Tradisional
Chief Executive Officer PT Deltomed Laboratories Muljo Rahardjo
Foto: istJAKARTA – Penggabungan PT Deltomed Laboratories dengan PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma resmi dan efektif berlaku per tanggal 1 Desember 2024. Merger ini merupakan strategi yang dilakukan untuk memantapkan diri sebagai pemain di industri obat herbal di Indonesia.
Chief Executive Officer PT Deltomed Laboratories Muljo Rahardjo mengatakan, merger ini merupakan langkah penting yang diambil oleh Deltomed dan Marguna. Penggabungan ini diharapkan dapat memperkuat lini bisnis yang dimiliki khususnya untuk produk pegal linu dan produk pemulihan tenaga.
“Tentunya dengan adanya langkah strategis ini, jaringan distribusi dan strategi marketing untuk produk-produk yang dimiliki oleh Marguna terutama untuk Pilkita akan semakin kuat. Berdasarkan data internal yang kami miliki market share Pilkita di Indonesia dibandingkan dengan produk pegal linu lainnya mencapai 12 persen,” katanya
Ia mengungkapkan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional terbukti menjadi salah satu sektor penyumbang devisa yang signifikan. Pada tahun 2023, date Kementerian Perindustrian menyebut nilai ekspor untuk produk industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai peningkatan sebesar 8,78 persen dibanding tahun 2022 pada triwulan IV, dengan nilai ekspor sebesar 43,7 juta dollar AS.
Setelah merger, produk Pilkita (obat herbal pegal linu), Tenaga X (obat herbal stamina dan tenaga), Sari Temulawak (obat herbal nafsu makan dan kesehatan anak), Herbamon (obat herbal darah tinggi), Herbaforce (suplemen obat herbal), EurycoMax (obat herbal stamina pria), dan CinnaMax (obat herbal diabetes) akan diproduksi dan didistribusikan di bawah naungan Deltomed.
Deltomed memang telah dikenal sebagai pemain dalam industri obat herbal di Indonesia. Sepanjang berdirinya perusahaan, Deltomed telah merilis beragam produk terpercaya seperti Antangin, Antangin Habbatussauda, Antangin Junior, Kojima, Herbana hingga permen OB Herbal. Ragam produk tersebut telah melalui proses R&D oleh ahli farmasi terpercaya sehingga khasiat, mutu, dan keamanannya terjamin.
“Kami melihat pasar obat herbal akan terus meningkat. Oleh karenanya, kami merasa pengembangan industri obat bahan alam di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi peluang tersebut didukung dengan penggunaan obat bahan alam yang banyak ditemukan di Indonesia. Selain itu, jamu juga telah menjadi suatu budaya di Indonesia yang telah resmi masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia ke-13 yang masuk ke dalam daftar UNESCO,” ujar Muljo.
- Baca Juga: Apple Ingin Bawa Fitur AI ke iPhone yang Dijual di Tiongkok
- Baca Juga: Generator Mini Penangkap Panas
Deltomed akan terus berkomitmen untuk menjadikan obat herbal mampu bersaing di kancah global dengan menggabungkan potensi alam Indonesia dan teknologi terkini yang dimiliki untuk menciptakan berbagai produk berbasis herbal untuk membantu proses penyembuhan secara alami.
Berita Trending
- 1 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 2 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 3 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 4 Para Penggemar K-Pop Ikut Tolak Rencana Kenaikan PPN 12 Persen
- 5 Generasi Muda Tak Perlu Cemas, Produk Berbahan Baku Herbal Diandalkan Hadapi Food Pleasure