Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dr. Saptarining Wulan Pakar Diversifikasi Pangan dan Dosen Gastronomi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Pertanian Pangan Kita Melawan Alam

Foto : ISTIMEWA

Dr. Saptarining Wulan Pakar Diversifikasi Pangan dan Dosen Gastronomi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

A   A   A   Pengaturan Font

Ada perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, meskipun sama-sama tujuannya yaitu mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, namun untuk ketahanan pangan dalam mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, produk komoditas pangannya dapat dicukupi berasal dari dalam negeri dan luar negeri (impor). Nah, untuk kedaulatan pangan, pemenuhan kebutuhan pangan berasal dari produk komoditas dalam negeri saja, tidak ada impor.

Bagaimana Anda melihat pembangunan pertanian kita, apakah sudah on the track?

Pembangunan pertanian kita ini melawan alam. Sampai saat ini, makanan pokok kita mayoritas masih sangat tergantung dengan padi. Seperti yang sudah saya sampaikan di awal tadi bahwa padi adalah salah satu jenis tanaman high grass yang tumbuh subur di vegetasi prairi, monokultur. Padahal, vegetasi alam kita adalah hutan hujan tropis, polikultur. Kita ubah vegetasi alam kita dari hutan hujan tropis (polikultur) ke prairi (high grass, monokultur).

Apa yang terjadi dengan kondisi pertanian melawan alam seperti itu?

Ya seperti yang kita alami saat ini, kita membutuhkan banyak pupuk untuk persawahan padi, pestisida, herbisida, bibit unggul. Muncul berbagai hama dan penyakit tanaman padi. Belum lagi kalau di musim kemarau akan terjadi kekeringan, begitu pula pada musim penghujan akan terjadi banjir. Sehingga sering kali mengakibatkan gagal panen karena kekeringan dan banjir, serta karena hama dan penyakit tanaman padi. Hal ini terjadi karena kita melawan alam. Ditambah lagi dengan kondisi perubahan iklim yang terus berlanjut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top