![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Perkuat Industri Teknologi, Indonesia Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Semikonduktor ke Malaysia
Wamenlu Arif Havas Oegroseno usai memberikan kuliah umum di Management and Science University (MSU), Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu (12/2/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini.KUALA LUMPUR – Pengembangan ekosistem semikonduktor memiliki banyak manfaat, baik bagi industri, ekonomi, maupun teknologi. Beberapa manfaat tersebut diantaranya, mengurangi ketergantungan pada impor chip dari negara lain; meningkatkan kemampuan domestik dalam manufaktur dan desain semikonduktor; mendorong pertumbuhan ekonomi; membuka peluang investasi di sektor teknologi tinggi, dan membantu menciptakan lapangan kerja baru di berbagai bidang, seperti teknik, manufaktur, dan penelitian.
Dengan membangun ekosistem semikonduktor yang kuat, suatu negara dapat meningkatkan daya saingnya di era digital dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.
Karenanya, Indonesia menawarkan gagasan untuk memanfaatkan ekosistem manufaktur semikonduktor yang sudah ada di regional bersama-sama pada Malaysia.
- Baca Juga: Stok Daging Untuk Ramadhan Mencapai 120 Ribu Ton
- Baca Juga: Menantikan Data Inflasi AS Hari Ini (13/2)
“Tadi saya menawarkan gagasan, hardware-nya ada di kita, row mineral-nya ada di kita juga, talentanya juga ada di kita. Kita harus leverage itu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno usai memberikan kuliah umum dalam Global Madani Interact di Mangement and Science University di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu (12/2).
Havas mengatakan ada ekosistem manufaktur semikonduktor di kawasan ASEAN. Untuk Malaysia berlokasi di Johor dan Penang, ada Singapura, lalu di Indonesia ada di Batam dan Bintan.
“Jadi ini ekosistem. Yang datang dari pabrik berbagai belahan dunia ke Asia Tenggara dan semakin meningkat. Ini yang bisa kita kembangkan lagi di masa depan,” ujar dia.
Ia mengatakan gagasan untuk mengembangkan ekosistem manufaktur semikonduktor di kawasan itu sudah sempat dibahas saat bertemu dengan Sekretaris Politik Senior Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Shamsul Iskandar di sela-sela sesi kuliah umum.
Mereka membahas apa yang ke depan bisa dikembangkan bersama, terutama dalam konteks Keketuaan ASEAN-Malaysia saat ini, ujar dia.
Dalam kuliah umum dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan di Malaysia, dengan tema “the Muafakat Indonesia-Malaysia for Economic Growth and Security Stability of ASEAN in the Digital Age”, Havas mengatakan itu semua menjadi hal jangka panjang yang bisa dikembangkan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Penelitian dan pengembangan bersama dalam hal ekonomi digital dapat dilakukan dua negara. Dan ia mengatakan DeepSeek yang dikembangkan di China sangat menarik karena pada dasarnya open source.
Jika saja ada kompetisi atau kontes di antara pengembang dari Indonesia dan Malaysia, dengan pendanaan tertentu, pengembangan kecerdasan buatan tertentu atau sesuatu seperti DeepSeek dengan gaya Nusantara mungkin saja dikembangkan, ujar dia.
“Jika China dapat membuat DeepSeek, mungkin sudah saatnya kita berpikir mengapa kita tidak melakukan hal sama, karena ini teknologi open source bukan close technology,” kata Havas.
Ia mengatakan Indonesia dan Malaysia perlu mengelaborasi kolaborasi posisi strategis kedua negara, kekuatan ekonomi, kekuatan pada stabilitas politik, dan juga mempertimbangkan memiliki bahan dasar mineral.
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Berita Terkini
-
Bank Mandiri Naikkelaskan UMKM Lewat uRBan Festival 2024 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan
-
Elon Musk dan Putranya X Temui Donald Trump di Gedung Putih
-
Gedung Putih: Rusia Bebaskan Guru AS Usai Ditahan 14 Tahun
-
Barcelona dan Atletico Bertemu, Real Madrid Tantang Real Sociedad
-
AS dan Inggris Tolak Tandatangani Deklarasi AI di KTT Paris