Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penuh Perjuangan, Warga Rela Tunggu One Way Selama 8 Jam untuk Liburan Lebaran ke Puncak

Foto : ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Sejumlah warga menunggu berjam-jam penutupan jalur untuk one way di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Sejumlah warga rela menunggu rekayasa lalu lintas satu arah atauone wayselama delapan jam yang dilakukan oleh kepolisian di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu atau H+2 Lebaran 2024, untuk bisa menghabiskan waktu liburan Lebaran di kawasan wisata Puncak.

Adapun sejumlah warga yang berasal dari arah Jakarta itu memarkirkan kendaraannya di jalan kecil yang berada di sekitar Simpang Gadog karenaone waymasih diberlakukan dari arah Puncak ke arah Jakarta hingga pukul 20.00 WIB.

Rekayasa lalu lintas itu sudah diberlakukan sejak pukul 11.30 WIB pada H+2 Lebaran 2024, sehingga sejak waktu tersebuttidak ada lagi kendaraan dari arah Jakarta yang bisa melaju ke arah Puncak.

Seorang warga asal Bekasi, Ade Saputra (36), mengaku telah menunggu sejak jam 12.00 WIB. Mobilnya terparkir di antrean paling depan karena dirinya merupakan pengendara pertama yang terkena penutupan jalur untuk penerapanone way.

Sambil duduk di mobil sedannya yang berwarna kuning, dia mengaku telah menyewa penginapan di kawasan Puncak untuk berlibur bersama istri serta kedua anaknya. Maka dari itu, dia pun rela menunggu berjam-jam karena sudah kadung menyewa penginapan tersebut.

"Sudah tanggung, mau cari jalur alternatif juga tanggung, takutnya macet juga. Ya nikmati aja," kata Ade saat ditemui.

Selama delapan jam, dia mengaku menunggu bersama anak-anaknya sambil sesekali keluar mobil untuk sekedar mencari makan dan menghilangkan kejenuhan. Dia pun menyayangkan karena minimnya informasi terkait durasione waydi jalur Puncak.

"Lebih enak kalau ada pemberitahuan dari jam berapa sampe jam berapa, kan udah ada media sosial juga ya," kata dia.

Seorang warga lainnya yakni Rustam Effendi (60) pun mengalami hal yang sama dengan Ade. Dirinya mengaku membawa dua mobil beserta anak-anak dan cucu-cucunya untuk berencana menginap di sebuah vila di kawasan Cipanas, Cianjur.

Rustam yang berasal dari Cengkareng, Jakarta, mengaku rela menunggu berjam-jam karena sudah kadung membayar uang muka untuk menyewa vila tersebut. Dia mengatakan rencananya dirinya bersama keluarganya itu tiba di kawasan Cipanas pada pukul 14.00 WIB.

"Bookingnyasampe besok doang, besok sudah balik lagi besok ke Jakarta," kata Rustam.

Sementara itu, warga lainnya yakni Siti Rahmawati (54) mengatakandirinya berupaya menghilangkan kejenuhan saat menunggu penutupan arus itu dengan membeli sejumlah jajanan yang ada di sekitar Simpang Gadog.

Berbeda dengan Ade dan Rustam, dia melakukan perjalanan ke kawasan Puncak untuk berwisata kuliner ke sebuah restoran bakso yang menurutnya "viral" di media sosial. Dia pun mengaku baru menunggu selama empatjam karena baru berangkat dari kediamannya di kawasan Ciracas, Jakarta, selepas waktu shalat Ashar.

"Mau sama keluarga ke Puncak, berempat saja, saya, suami, anak, dan menantu," kata Siti.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top