Hati-Hati Kebakaran Terus Mengintip
Suasana posko pengungsian warga yang terdampak kebakaran di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).
Foto: ANTARA/Siti NurhalizaJAKARTA - Kasus kebakaran permukiman Kemayoran, Jakarta Pusat yang terjadi Selasa (10/12), mulai dibahas penanganannya. Pemprov mengadakan rapat koordinasi penanganan jangka pendek dan panjang yang melibatkan unsur perangkat daerah.
“Para perangkat daerah dan BUMD saya minta memastikan seluruh kebutuhan dasar korban kebakaran terpenuhi seperti tempat pengungsian berikut fasilitas pendukung lainnya,” ucap Penjabat Gubernur Provinsi Jakarta Teguh Setyabudi saat membuka rapat, Kamis (12/12).
Dia mengingatkan, harus memikirkan berbagai skenario seperti relokasi. Apakah kalau relokasi kerRusunawa milik Pemprov atau lainnya. Kemudian, perlu didata apakah masih ada rusun tersedia untuk menampung.
Rapat melibatkan Perangkat Daerah. Ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Sosial, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Gubernur mengharapkan, untuk terus berkoordinasi dengan BUMD dalam rangka memanfaatkan bantuan dari program tanggung jawab sosial perusahaan.
Dia juga minta agar seluruh jajaran berkomitmen penuh dalam mendistribusikan bantuan agar efektif dan tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. “Saya ucapkan terima kasih kepada BUMD, seperti PAM Jaya yang telah memberikan CSR. Saya minta Wali Kota dan jajaran untuk mengamankan aliran bantuan agar tidak ada oknum yang bermain,” jelas Teguh.
Selain itu, turut dibahas terkait perumusan payung hukum untuk memperpanjang jangka waktu tugas bagi Dinas Sosial Jakarta agar bisa melaksanakan tugasnya di lokasi pengungsian lebih dari tujuh hari. Sedangkan BPBD lebih dari tiga hari.
Kebakaran di permukiman padat penduduk yang terjadi di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) siang, diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan sampah plastik berinisial J. Kebakaran tersebut berawal dari adanya percikan api dari rumah yang dijadikan pengepul rongsokan plastik milik J. Percikan api kemudian dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian bangunan semi permanen. Akibat kebakaran, 1.800 jiwa dari 600 KK dari tujuh RT menjadi korban.
Ijazah
Sementara itu, Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat mendirikan posko layanan di lokasi pengungsian korban kebakaran Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12). Posko akan menerima aduan siswa yang ijazahnya ikut musnah dilalap api.
Posko layanan pengaduan tersedia hingga Jumat (13/12). “Posko didirikan di lokasi pengungsian Sekolah Dasar Negeri Kebon Kosong 09,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Bambang Eko Prabowo.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 5 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan