
Pelabuhan Gilimanuk-Bali Tutup 24 Jam saat Nyepi
Situasi bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Foto: AntaraJembrana - Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali akan tutup selama 24 jam mulai tanggal 29 hingga 30 Maret saat Hari Raya Nyepi, sehingga pemudik diimbau menyesuaikan jadwal keberangkatan dengan hari raya Umat Hindu tersebut.
"Kapal terakhir berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk pada tanggal 29 Maret pukul 05.00 Wita. Karena itu, kami minta pemudik yang menuju Jawa menyesuaikan jadwal keberangkatannya agar tidak terjebak Nyepi saat masih di jalan," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endang Tri Purwanto usai upacara gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2025 di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (20/3).
Dia mengatakan, penutupan jasa penyeberangan di Selat Bali ini akan dilakukan sampai Hari Raya Nyepi selesai atau pada tanggal 30 Maret pagi.
Menurut dia, untuk menghindari penumpukan pemudik di Gilimanuk atau pun pemudik yang masih di jalan raya Denpasar Gilimanuk saat Nyepi, pembelian tiket kapal laut akan dihentikan sementara pada tanggal 29 Maret mulai pukul 03.00 Wita.
"Dengan Hari Raya Idul Fitri yang berdekatan dengan Hari Raya Nyepi, pemudik harusnya bisa menyesuaikan diri agar tidak ada masalah di jalan," katanya.
Rentetan kegiatan Nyepi, kata dia, tidak hanya menghentikan seluruh kegiatan mulai tanggal 29 hingga 30 Maret, tetapi juga ada kegiatan pengerupukan atau pawai ogoh-ogoh yang biasanya juga menggunakan jalan raya Denpasar-Gilimanuk.
Adanya pawai ogoh-ogoh ini, kata dia, juga harus dipertimbangkan oleh pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatannya karena ada potensi kemacetan di jalan raya Denpasar-Gilimanuk.
Dari pendataan yang pihaknya lakukan, diperkirakan sebanyak 182 ogoh-ogoh akan menggunakan jalan utama Denpasar-Gilimanuk di wilayah Kabupaten Jembrana.
"Intinya semua pihak harus mengedepankan toleransi. Kami sendiri dari aparat keamanan akan bekerja maksimal agar tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan saat Nyepi," katanya.
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2025 mengatakan, sesuai kesepakatan pawai ogoh-ogoh dibatasi hingga pukul 21.30 Wita.
Karena itu, dia mengimbau dan meminta permakluman dari anak-anak muda yang biasanya mengarak ogoh-ogoh untuk mematuhi kesepakatan bersama yang ditandatangani organisasi keagamaan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) tersebut.
"Kami dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga ikut menandatangani kesepakatan tersebut. Kepada masyarakat Jembrana saya minta menjaga agar situasi kondusif," katanya.
Pemkab Jembrana, kata dia, siap bekerja sama dengan aparat keamanan dan pihak lain agar kegiatan keagamaan berjalan lancar dengan prinsip saling toleransi.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
- 5 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
Berita Terkini
-
Modest Fashion Berkibar, Ramadan Runway 2025 Jadi Gerbang Menuju Kancah Internasional
-
MS Amadea Berlabuh di Sabang, 521 Wisatawan Jelajahi Eksotisme Barat Indonesia
-
Rahasia Kulit Glowing Saat Puasa, Dokter Ungkap Tips Jitu
-
Film Qodrat 2 Segera Tayang Lebaran 2025, Dibintangi Vino G Bastian dan Acha Septriasa
-
BPJS Kesehatan Siapkan Antisipasi Lonjakan Pasien Setelah Lebaran