Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga

Kabupaten Bogor, 20/3  - Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat menilai pelaksanaan Bazar Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Sentul pada Rabu (19/3) sukses menstabilkan harga bahan pokok di wilayah tersebut.

"Mari kita terus jaga kolaborasi ini, dalam upaya memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan akses pangan yang murah," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bogor Suryanto Putra di Cibinong, Kamis.

Ia menjelaskan, dengan Bazar Pangan Murah masyarakat mendapatkan akses membeli sembako dengan harga murah di bulan Ramadhan. Kemudian membuat angka inflasi di Kabupaten Bogor terkendali.
 
“Melihat antusias warga yang begitu tinggi ke lokasi bazar pangan murah, kita berharap bisa lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaat, jadi diharapkan bisa dilaksanakan di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor,” kata Suryanto.
 
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara menyebutkan, dengan adanya bazar pangan murah, masyarakat tetap bisa membeli bahan pokok dengan harga murah di saat harga-harga melonjak menjelang perayaan Lebaran.

"Semoga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Tentunya saya berharap di setiap kecamatan ada bazar pangan murah,” ujar Sastra.

Ketua Kadin Kabupaten Bogor Sintha Dec Checawaty memaparkan, Bazar Pangan Murah ini merupakan hasil kolaborasi antara Kadin Kabupaten Bogor, jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Perum Bulog.

Beberapa komoditas yang dijual dengan harga murah dalam bazar tersebut yaitu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram seharga Rp50 ribu, lebih murah dari yang dijual di pasaran Rp60 ribu.

Kemudian, minyak goreng Rp14 ribu per liter dari Rp16.500 per liter, telur ayam ras Rp24 ribu per kilogram dari Rp27 ribu per kilogram, daging ayam ras Rp27 ribu per ekor dari Rp34 ribu per ekor.

Selanjutnya, gula pasir dijual Rp15 ribu per kilogram dari semestinya Rp18.500 per kilogram, serta daging sapi Rp95 ribu per kilogram dari Rp115 ribu per kilogram.

"Ini menjadi bukti nyata Kadin hadir berkolaborasi untuk mengendalikan inflasi dan rutin memantau harga di pasaran untuk bersama-sama mengintervensi jika ada kenaikan harga di pasaran," ujar Sintha.