Koran-jakarta.com || Selasa, 25 Mar 2025, 08:00 WIB

Pecat Motta, Juventus Ambil Risiko

  • Juventus
  • Liga Serie A

MILAN- Juventus memutuskan untuk mengambil langkah berisiko demi masa depan jangka pendek setelah memecat Thiago Motta, dengan harapan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan serta menarik pelatih besar yang bisa memperbaiki kesalahan mahal klub.

Ket. Juventus memutuskan untuk mengambil langkah berisiko demi masa depan jangka pendek setelah memecat Thiago Motta, dengan harapan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan

Doc: AFP

Motta menjadi korban dari serangkaian hasil buruk dan hubungan yang tegang dengan manajemen klub serta skuad mahalnya, membuat klub berjuluk "Si Nyonya Tua" kembali berada dalam krisis.

Mantan gelandang timnas Italia itu diharapkan menjadi sosok kunci dalam era baru Juventus, yang berusaha menjauh dari masa lalu penuh skandal, kesalahan, dan kerugian finansial besar sejak tiba di Turin pada Juli lalu.

Motta adalah wajah baru dalam proyek baru Juve, yang dalam beberapa musim terakhir mengalami pengurangan poin akibat pelanggaran transfer, skandal doping Paul Pogba, dan kehilangan sorotan saat duo Milan, Napoli, serta Atalanta tampil lebih dominan di kancah domestik.

Diberi tugas untuk membuat Juventus lebih dinamis setelah era sepak bola pragmatis Massimiliano Allegri, Motta mendapat dukungan besar dengan dana lebih dari 200 juta euro (3,5 triliun rupiah) untuk membangun kembali skuadnya. Setelah membawa Bologna ke Liga Champions, harapan tinggi menyelimuti Turin musim panas lalu.

Begitu positifnya atmosfer di Juventus musim panas lalu hingga banyak yang memprediksi mereka akan menjadi pesaing serius bagi Inter Milan dalam perebutan gelar Serie A. Prediksi itu tampak benar ketika mereka memulai musim dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Como dan Verona.

Namun, revolusi permainan yang dijanjikan tak pernah terwujud. Penampilan Juve jauh dari kata mengesankan, sementara dua rekrutan termahal musim panas mereka, Teun Koopmeiners dan Douglas Luiz, gagal membuktikan nilai investasi lebih dari 100 juta euro yang dikeluarkan untuk memboyong mereka dari Atalanta dan Aston Villa.

Tersingkir lebih awal dari Liga Champions, kekalahan memalukan dari Empoli di Coppa Italia, serta dua hasil buruk terbaru melawan Atalanta (4-0) dan Fiorentina (3-0) membuat Motta diperkirakan tidak akan bertahan hingga akhir musim, bahkan jika ia berhasil menyelesaikannya.

Motta meninggalkan Juve dalam posisi satu poin di luar empat besar dan berada di bawah mantan klubnya, Bologna, yang di bawah arahan Vincenzo Italiano berpeluang finis di peringkat keempat—posisi terakhir untuk lolos ke Liga Champions.

Manajemen Juve juga memperburuk hubungan dengan suporter dengan cara mereka menangani pemecatan ini. Hanya seminggu setelah kekalahan telak dari Fiorentina, Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli masih menegaskan bahwa Motta adalah bagian dari "proyek jangka panjang".

Kini, Igor Tudor ditunjuk sebagai pengganti sementara. Mantan bek Juve ini memiliki tugas berat untuk mengamankan tiket Liga Champions yang akan memberikan dana segar bagi keuangan klub.

Tudor dijadwalkan memimpin sesi latihan pertamanya pada Selasa sore, sebelum laga kandang melawan Genoa pada Sabtu mendatang. Namun, dia dipastikan tidak akan menjadi pelatih tetap musim depan dan justru menggunakan kesempatan ini sebagai ajang unjuk diri setelah menyetujui kontrak hingga akhir musim.

Mantan gelandang timnas Kroasia itu mungkin tampak sebagai pilihan yang aneh untuk posisi pelatih sementara, mengingat dia menganggur sejak musim panas lalu setelah menjalani peran serupa di Lazio pasca mundurnya Maurizio Sarri.

Namun, Juventus tidak memiliki banyak pilihan. Dua kandidat utama mereka, Antonio Conte dan Gian Piero Gasperini, masih terlibat dalam perburuan gelar dengan Napoli dan Atalanta, sementara Roberto Mancini menuntut kontrak permanen sebagai syarat menerima pekerjaan tersebut.

Juventus berharap salah satu dari ketiga nama itu—terutama Conte—akan bersedia memimpin proyek baru dan mengembalikan kejayaan klub sebagai tim terkuat di Italia.

Tim Redaksi:
A
A

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait