Merespons Arah Kebijakan The Fed

Ket.
Doc: ANTARA/Rivan Awal Lingga
JAKARTA - Rupiah diperkirakan cenderung masih bergerak ke arah positif usai pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell yang mengindikasikan pelonggaran moneter lebih lama dan agresif.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah akan menguat juga dikarenakan meninfkatnya kepercayaan asing akibat menurunya Credit Default Swab (CDS).
"Rupiah masih bisa meneruskan penguatannya besok. Tapi potensi resesi dan penularan covid-19 yang terus meningkat bisa menahan penguatan tersebut," ujar Ariston kepada Koran Jakarta, Senin (31/8).
Sentimen tersebut memungkinkan rupiah kembali bergerak ke jalur positif dalam perdagangan, hari ini (1/9). Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14.450-14.650 rupiah per dollar AS.
Anda mungkin tertarik:
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (31/8) ditutup menguat seiring sinyal pelonggaran moneter AS. Rupiah ditutup menguat 69 poin dari penutupan pada akhir pekan lalu menjadi 14.14.563 rupiah per dollar AS.
uyo/E-10