Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nasib Citayam Fashion Week: Dari Inspirasi Harajuku, Masalah HaKI Hingga Peluang Jadi Jaminan Utang

Foto : Istimewa

Ajang Citayam Fashion Week.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, niat itu harus kandas setelah kedua pemohon mendapat tanggapan tak sepaham dari sejumlah publik figur tanah air, mulai dari sesama selebritas, netizen, hingga pejabat pemerintahan. Dari pantauan Koran Jakarta, sebagian besar berpendapat, pendaftaran Citayam Fashion Week sebagai HAKI atas nama perusahaan pribadi dinilai tidak etis dan bernilai komersial semata. Terlebih, kedua pihak pemohon bukan pencipta, baik istilah maupun ajang Citayam Fashion Week.

Tak jelas siapa yang pertama kali menciptakan istilah itu untuk menyebut ajang peragaan busana di Dukuh Atas sebagai Citayam Fashion Week. Entah apakah Bonge, Jeje atau Rio, entah konten kreator yang mewawancarai dan mempopulerkan mereka atau bahkan media massa tanah air. Namun satu yang pasti, istilah Citayam Fashion Week diketahui awalnya lahir dari komunitas anak muda yang memang pertama kali berkumpul di tempat tersebut. Sebelumnya bahkan aksi mereka lebih dulu mendapat julukan SCBD yang berarti Sudirman Citayam Bogor Depok.

Frengky Glee, salah seorang komunitas Citayam Fashion Week juga mengaku keberatan dengan pendaftaran ke HAKI. Ia menyayangkan langkah Baim dan Indigo yang tidak berdiskusi dengan komunitas fashion jalanan itu secara terbuka.

"Ini milik semua orang jadi ga pantas, ga wajar aja untuk kepentingan pribadi. Ada kode etiknya juga, kita aja kalau ke rumah orang harus permisi kan ada etikanya gitu," ujarnya saat ditemui Koran Jakarta di Dukuh Atas pada Kamis (28/7).
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top