Marcos Jr Tuduh Rodrigo Duterte Sebarkan Kebohongan
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
Foto: AFP/JAM STA ROSAMANILA - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, pada Senin (20/1) menuduh pendahulunya, Rodrigo Duterte, telah menyebarkan kebohongan setelah mantan pemimpin itu mengatakan anggaran nasional tahun ini tidak sah, dalam perseteruan terbaru antara mantan sekutu tersebut menjelang pemilihan paruh waktu mendatang.
Aliansi antara keluarga Marcos dan Duterte yang berpengaruh runtuh tahun lalu akibat perbedaan kebijakan dan perang kata-kata yang melibatkan Wakil Presiden Sara Duterte, putri mantan presiden tersebut, yang mengatakan bahwa ia telah menyewa seorang pembunuh untuk membunuh Marcos Jr, istrinya, dan sepupunya, jika ia sendiri terbunuh.
Rodrigo Duterte mengatakan dalam sebuah episode di kanal podcast daring yang ditayangkan pada Sabtu (18/1) lalu bahwa anggaran nasional tidak sah, dan menuduh beberapa item tidak didanai untuk memberi Marcos Jr keleluasaan dalam mengalokasikan dana.
Pernyataan Duterte itu dilontarkan setelah ia mendengar adanya laporan dugaan penyimpangan dalam laporan komite konferensi bikameral mengenai UU Anggaran Umum dari seorang anggota DPR Kota Davao yang menemukan adanya beberapa kekosongan dalam laporan yang disetujui komite bikameral Kongres dan hal itu baru pertama kalinya terjadi sepanjang masa jabatan anggota DPR tersebut.
Duterte, yang merupakan bagian dari panel beranggotakan lima orang dalam podcast tersebut, mengkritik laporan bikameral yang tidak lengkap mengenai anggaran nasional dan mengatakan bahwa membiarkan hal-hal kosong adalah sesuatu tidak dapat diterima.
“(Jika disetujui dengan item kosong), itu bukan undang-undang yang sah,” kata Duterte dalam episode podcast yang ditayangkan langsung. “(Jika ada yang kurang), itu bukan anggaran yang sah untuk diimplementasikan. Itu tidak hanya tidak akurat, tetapi saya pikir anggarannya tidak sah,” ungkap dia.
Informasi yang Salah
Menanggapi pernyataan dari mantan Presiden Duterte, Presiden Marcos Jr mengatakan bahwa meloloskan anggaran dengan item kosong tidak diperbolehkan.
"Dia (Duterte) berbohong karena dia tahu betul hal itu tidak akan pernah terjadi," kata Marcos Jr kepada wartawan saat sesi tanya jawab usai peresmian peluncuran Tesla Center Philippines di Kota Taguig. “Sepanjang sejarah Filipina, kami tidak diperbolehkan memiliki UU Anggaran Umum yang tidak menyebutkan nama proyek dan berapa banyak dana yang dialokasikan. Jadi semua itu bohong,” tegas dia.
Sementara itu Sekretaris Eksekutif Marcos Jr, Lucas Bersamin, mengatakan sumber yang mendapat informasi yang salah dan jahat telah menyebarkan kebohongan.
"Penyebaran berita palsu seperti itu benar-benar jahat dan harus dikutuk sebagai tindakan kriminal," kata Bersamin dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, Marcos Jr menandatangani anggaran 2025 sebesar 6,33 triliun peso Filipina (108,17 miliar dollar AS) menjadi undang-undang, 10 persen lebih tinggi dari rencana pengeluaran tahun sebelumnya.
Persetujuan anggarannya sempat tertunda lebih dari sepekan setelah para pendukung anggaran mengeluhkan pengurangan di bidang pendidikan dan pencabutan subsidi negara untuk program kesehatan. ST/Inquirer/I-1
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030