Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 22 Jan 2025, 08:20 WIB

Dipicu Sentimen “Risk-on” Mereda

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi melemah dalam perdagangan, tengah pekan ini. Sen­timen eksternal diperkirakan masih dominan.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat rupiah berpotensi melemah terbatas sejalan de­ngan meredanya sentimen risk-on yang berasal dari eks­pektasi pemotongan suku bunga yang lebih agresif. Karena­nya, Josua memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (21/1), bergerak di kisaran 16.300-16.400 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS pada pe­nutupan perdagangan, Selasa (21/1) sore, menguat 25 poin atau 0,15 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.343 ru­piah per dollar AS.

Analis pasar uang, Lukman Leong mengatakan pemicu uta­ma penguatan nilai tukar rupiah karena respons positif pasar terhadap pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Do­nald Trump. “Memang pemicu utama dan mungkin satu-satu­nya penyebab rupiah menguat adalah pelemahan dollar AS oleh respons positif pasar atas pidato Trump yang memberi­kan kesan lebih lembut pada kebijakan tarif,” ujarnya di Jakarta.

Dalam pidatonya, Trump disebut tak menyinggung pe­nerapan tarif secara universal. Presiden AS itu hanya me­ngatakan bakal mempertimbangkan tarif 25 persen kepada Meksiko dan Kanada.

Kebijakan tersebut juga belum disampaikan kepada Tiongkok. Trump hanya menyinggung terkait kesepakatan kepemilikan TikTok yang akan mempengaruhi kebijakan tarif kepada Negeri Tirai Bambu ke depannya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.