Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaysia Serukan Asean Bersatu Demi Stabilitas Laut Tiongkok Selatan

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir mengikuti Sidang Paripurna Pertemuan Menteri Luar Negeri Asean (AMM) ke-56 di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) bersatu demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.

Menurut Zambry, Asean harus menunjukkan komitmen kuat dalam menyelesaikan sengketa maritim di perairan itu.

"Kita harus menegaskan kembali komitmen kita. Kita harus mengumpulkan semuanya untuk menunjukkan komitmen kita bahwa kita bersatu," kata dia kepada wartawan seusai Pertemuan Para Menteri Luar Negeri Asean di Jakarta, Selasa.

Zambry menyatakan isu Laut Tiongkok Selatan bahkan sempat dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri Koordinasi Gerakan Non-Blok (NAM) di Baku, Azerbaijan, pada 5 Juli lalu.

Malaysia ingin mendekatkan GNB guna menjaga stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.

Namun, GNB menolak usul Asean memasukkan pernyataan Laut Tiongkok Selatan ke dalam dokumen finalnya karena ditolak beberapa negara yang tidak memiliki kaitan dengan Laut Tiongkok Selatan.

"Usaha yang dilakukan Asean tampaknya masih belum dipandang oleh GNB. Maka saya sampaikan bahwa Asean kehilangan relevansinya di GNB. Dan GNB juga kehilangan relevansinya di Asean," kata dia.

Laut Tiongkok Selatan yang diyakini menyimpan energi yang sangat kaya itu terus disengketakan beberapa negara yang berebut klaim teritorial di perairan tersebut.

Tiongkok mengklaim hampir sebagian besar wilayah itu dengan klaim sembilan garis putus-putus pada peta yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratannya.

Namun, Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016 menolak klaim teritorial Tiongkok itu karena tidak memiliki dasar hukum.

Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, juga mengklaim berdaulat di perairan tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top