Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lewat Ibiza, Balai Diklat Kemenperin Berdayakan Startup di Yogyakarta

Foto : Koran Jakarta/Fredrikus Wolgabring Sabini

Para peserta sedang mengikuti pelatihan Diklat di Balai Diklat Industri Kemenperin, BDI Yogyakarta, Jumat (23/6).

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Indonesia berada di posisi ke-5 negara dengan jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak di dunia pada 2022 dengan 2,346 startup, berdasarkan laporan dari Startup Ranking. Amerika Serikat, India, Britania Raya, dan Kanada menempati posisi empat besar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, startup dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu transformasi teknologi industri. "Saat ini kita berada di era digitalisasi yang terakselerasi dengan cepat. Oleh karena itu, pelaku industri harus mulai bertransformasi dengan mengadopsi teknologi," ujar Menperin melalui keterangannya yang diterima di Yogyakarta, Jumat (23/6).

Balai Diklat Industri dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian memiliki program pembinaan startup bernama Inkubator Bisnis sebagai salah satu bentuk pembinaan SDM industri.

"Pembinaan sumber daya manusia industri mencakup pembinaan wirausaha industri, tujuannya untuk menciptakan wirausaha yang berkarakter dan bermental kewirausahaan serta berkompetensi di bidang usahanya," kata Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan saat menggelar kunjungan bersama media di Yogyakarta, Jumat (23/6)

Salah satu Balai Diklat Industri Kemenperin, BDI Yogyakarta, turut memiliki program inkubator bisnis yang dinamakan Ibiza (Inkubator Bisnis Pazti Bisa). Program tersebut mendukung usaha baru khusus di bidang industri plastik, kerajinan kulit, dan produk kulit.
"Usaha yang terpilih atau yang kerap disebut tenant akan mendapatkan layanan inkubasi yaitu pengembangan produk, pengembangan pasar, dan Start Up Graduate Program," kata Masrokhan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top