KSAL Bahas Pembelian Fregat dan Pesawat dengan Menhan Prabowo Subianto
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali (dua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas peluncuran buku di Wisma Elang Laut, Jakarta, Selasa (6/8).
Foto: ANTARA/Genta Tenri MawangiJAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membahas pembelian beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL, di antaranya fregat dan pesawat.
Laksamana Ali saat ditemui di Jakarta, Selasa, menyebut pembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8).
"Kami lebih banyak membahas masalah alutsista untuk TNI AL, fregat, pesawat, semua," kata Laksamana Ali.
Saat ditanya mengenai respons Prabowo terkait dengan usulan pembelian itu, KSAL menyebut calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 itu menyambut baik.
"Bagus, bagus. Beliau sangat setuju. Intinya, beliau ingin mengembangkan TNI AL karena Indonesia angkatan lautnya harus kuat, negara kita kepulauan," kata KSAL.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin, bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Dalam rapat itu, ada juga KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden Jokowi bersama para menteri membahas rencana kerja pemerintah (RKP), nota keuangan, serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025.
Presiden Jokowi lanjut menginstruksikan para menterinya dalam penyusunan dokumen-dokumen itu juga mengakomodasi semua program calon presiden terpilih.
"Saya ingin di dalam rencana rancangan APBN 2025 mengakomodasi semua program calon presiden terpilih," kata Presiden Jokowi.
Akan tetapi, lanjut Presiden, yang paling penting waspadai risiko perlambatan ekonomi dunia, baik yang berkaitan dengan kebijakan suku bunga, juga yang berkaitan dengan memanasnya geopolitik yang kemungkinan itu akan berimbas pada krisis pangan dan harga minyak yang naik.
Kementerian Pertahanan RI pada tahun ini mengumumkan pembelian sejumlah alutsista untuk TNI Angkatan Laut, di antaranya kapal selam Scorpene Evolved buatan Naval Group Prancis, dua kapal OPV yang dapat dikembangkan menjadi fregat buatan Fincantieri Italia, dan sistem evakuasi kapal selam (SRVS) buatan Submarine Manufacturing & Products (SMP) Inggris.
Kemhan RI juga sempat memberikan sinyal untuk membeli pesawat nirawak (drone) buatan Turki, yaitu Bayraktar buatan Baykar dan Anka buatan Turkish Aerospace Industries. Drone Anka yang kemungkinan dibeli pemerintah Indonesia itu untuk memperkuat tiga matra TNI, termasuk TNI Angkatan Laut.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh