Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kongres Wina, Upaya Menemukan Perdamaian Eropa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam buku The Congress of Vienna and Its Legacy: War and Great Power Diplomacy after Napoleon, sejarawan diplomatik Mark Jarrett memandang Kongres Wina dan munculnya Sistem Kongres pascaperang sebagai awal dari diplomasi sebenarnya dari era modern.

Terlepas dari kegagalan ini, Sistem Kongres Wina tetap memiliki pengaruh besar pada sejarah Eropa selanjutnya, ketergantungan Eropa kontemporer pada diplomasi sebagai sarana utama resolusi konflik, pengabdian pada multilateralisme dan penekanan pada organisasi internasional menjadi sarana untuk menjaga perdamaian.

Semua gagasan penggunaan tindakan bersama untuk mempromosikan legitimasi internasional adalah produk sampingan dari Kongres Wina. Terlepas dari motivasi para diplomat Kongres, sistem yang mereka buat dengan susah payah memberi pengalaman belajar internasional yang berfungsi sebagai pendahulu yang dibutuhkan untuk Liga Bangsa-Bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan bahkan Uni Eropa.

Dalam penafsiran ulang yang luas, Jarrett berpendapat bahwa Sistem Kongres adalah sejenis manajemen konflik internasional, menandai upaya tulus pertama untuk membentuk tatanan internasional berdasarkan konsensus daripada konflik. "Eropa telah siap untuk menerima tingkat kerja sama internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai respons terhadap Revolusi Prancis," tulis dia.

Setelah beberapa dekade revolusi dan perang, tantangan periode pascaperang, menurut Jarrett, adalah untuk menerima kekuatan-kekuatan baru ini sambil memulihkan dasar-dasar ketertiban dan stabilitas yang hilang di tahun-tahun revolusi dan perselisihan. Pada September 1814, para pemimpin Eropa yang bermaksud baik, datang ke Wina untuk mengembangkan seperangkat perlindungan dan lembaga baru yang ambisius untuk mengatasi masalah-masalah internasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top