Kongres AS Sepakati Anggaran Hingga Desember
Pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer
Foto: AFP/MANDEL NGANWASHINGTON DC - Para pemimpin kongres Amerika Serikat (AS) pada Minggu (22/9) mengumumkan kesepakatan untuk memperpanjang pendanaan bagi pemerintah federal hingga pertengahan Desember, demi menghindari penutupan pemerintahan federal (shutdown) yang kontroversial hanya beberapa pekan menjelang pemilu.
Pendanaan pemerintah AS sendiri akan habis pada akhir September dan karena Kongres belum mencapai kesepakatan mengenai anggaran setahun penuh, hingga tindakan sementara yang dikenal sebagai resolusi berkelanjutan (continuing resolution/CR) diharapkan bisa mengatasinya secara luas.
Terkait perpanjangan pendanaan demi menghindari penutupan pemerintahan federal, Partai Republik telah menuntut selama beberapa pekan terakhir agar setiap perpanjangan dana dikaitkan dengan persyaratan baru yang mengharuskan pemilih membuktikan kewarganegaraan Amerika mereka, sebuah dorongan yang dimotivasi oleh klaim tidak berdasar Donald Trump tentang penipuan yang meluas dalam pemilu AS.
Pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang yang menggabungkan ketentuan pemungutan suara dengan perpanjangan pendanaan selama enam bulan pada Rabu (18/9) lalu, gagal di DPR yang dikuasai Partai Republik.
Kongres berikutnya akan dilantik segera setelah Tahun Baru, sementara pelantikan presiden AS berikutnya, baik itu Trump dari Partai Republik atau Kamala Harris dari Partai Demokrat , akan terlaksana pada tanggal 20 Januari 2025.
"Meskipun saya senang negosiasi bipartisan dengan cepat menghasilkan perjanjian pendanaan pemerintah yang bebas dari pemotongan dan merugikan, perjanjian yang sama ini bisa saja dilakukan dua pekan yang lalu," kata politisi Demokrat yang kini menjabat sebagai pemimpin mayoritas Senat, Chuck Schumer.
Dana Tambahan
Usai tercapainya kesepakatan maka RUU tersebut, yang diperkirakan akan disahkan DPR pekan ini, juga akan menyediakan tambahan dana sebesar 231 juta dollar AS untuk membiayai Dinas Rahasia AS, dimana dana tambahan itu mengalami peningkatan besar menyusul dua kali upaya pembunuhan terhadap Trump.
RUU ini juga menyediakan dana tambahan sebesar 47 juta dollar AS untuk keamanan di Washington DC pada pelantikan presiden nanti.
Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, menggambarkan RUU tersebut dalam suratnya kepada rekan-rekannya sebagai CR yang sangat lugas dan sederhana, yang hanya mencakup perpanjangan yang benar-benar diperlukan.
"Meskipun ini bukan solusi yang kami inginkan, ini adalah jalan yang paling bijaksana dalam situasi saat ini," kata Johnson. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris