Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 11 Agu 2023, 01:28 WIB

Kondisi Polusi Udara Jakarta yang Sangat Tercemar Diberitakan Dunia

Arsip foto - Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Kondisi pencemaran udara di DKI Jakarta diberitakan oleh media internasional. Hal itu disampaikan oleh perusahaan pemantau kualitas udara IQAir.

Jakarta telah menjadi kota besar paling tercemar di dunia, menurut perusahaan pemantau kualitas udara IQAir.

Dilansir dari AFP, Kamis (10/8), Jakarta adalah kota besar yang udaranya paling tercemar di dunia menurut perusahaan pemantau kualitas udara IQAir. Jakarta berada di peringkat teratas selama beberapa hari.

Polusi udara diperkirakan berkontribusi terhadap tujuh juta kematian dini setiap tahun dan dianggap oleh PBB sebagai satu-satunya risiko kesehatan lingkungan terbesar.

Jakarta telah melampui sejumlah kota ternama di dunia terkait polusi udara, mulai dari Riyadh, Doha dan Lahore. Jakarta berada di peringkat teratas sejak Senin (7/8) lalu.

Jakarta juga tercatat secara teratur memiliki tingkat polusi PM 2,5 yang artinya 'tidak sehat'. Polusi udara di Jakarta diyakini dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Ibukota Indonesia pada hari Rabu (9/8) menduduki puncak daftar sebagai kota paling tercemar di dunia, setelah secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei, menurut data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.

Seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari, menurut IQAir.

Seorang warga Jakarta, Rizky Putra menyayangkan kualitas udara yang semakin buruk membahayakan kesehatan anak-anaknya.

"Saya pikir situasinya sangat mengkhawatirkan," kata pria berusia 35 tahun itu kepada Reuters TV di pinggir jalan di pusat kota Jakarta.

"Begitu banyak anak yang sakit dengan keluhan dan gejala yang sama, seperti batuk dan pilek."

Penduduk Jakarta telah lama mengeluhkan udara beracun dari lalu lintas yang kronis, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Sebelumnya seperti dikutip dari Antara, kualitas udara di Jakarta Timur dan Jakarta Utara tidak sehat berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Lubang Buaya dan Kelapa Gading pada pukul 07.00-07.30 WIB, Kamis (27/7).

Hasil pemantauan pada aplikasi JAKI, di Jakarta, menunjukkan kualitas udara di Jakarta Timur tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 mencapai 129 dan Jakarta Utara mencapai 103.

Umumnya, kualitas udara dinyatakan baik apabila pantauan ISPU di suatu wilayah kota menunjukkan angka di bawah 50.

Dengan tingginya angka PM2,5 itu, maka anggota kelompok masyarakat yang sensitif terhadap kualitas udara berpotensi mengalami efek kesehatan, meskipun masyarakat umum tidak mungkin terpengaruh.

Selain Jakarta Timur dan Jakarta Utara, ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Jakarta Pusat (99), Jakarta Selatan (97) dan Jakarta Barat (53).

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.