Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Feb 2025, 06:51 WIB

PBSI Soroti Penyelesaian Akhir Atlet

Ganda putri Indonesia Siti Fadia (kanan) dan Lanny Tria Mayasari, berhasil menjuarai Thailand Masters 2025, Thailand, Minggu (2/2).

Foto: Foto PP PBSI

JAKARTA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan evaluasi setelah tim Indonesia hanya mampu meraih satu gelar dari empat turnamen yang diikuti pada awal tahun 2025. Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah penyelesaian akhir para atlet.

Sepanjang Januari 2025, Indonesia berpartisipasi dalam empat turnamen, dengan Thailand Masters sebagai ajang penutup. Dari kejuaraan tersebut, satu-satunya gelar diraih oleh pasangan ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sementara itu, tiga wakil lainnya yang berhasil mencapai final harus puas sebagai runner up.

Hasil di tiga turnamen lainnya; Indonesia Masters, Malaysia Open, dan India Open, juga belum membuahkan gelar. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, mencatat sejumlah aspek yang perlu dievaluasi untuk perbaikan ke depan.

“Dari empat turnamen sejak Malaysia Open hingga Thailand Masters, saya mencatat bahwa atlet kita perlu penguatan dalam penyelesaian akhir, kemampuan menghadapi situasi kritis, serta pematangan pola permainan,” ujar Eng Hian dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (5/2).

Evaluasi ini akan menjadi dasar dalam pengembangan program latihan ke depan, termasuk peningkatan keterampilan individu di semua sektor. Selain itu, para atlet muda akan diberikan lebih banyak kesempatan bertanding guna menambah pengalaman dan mening­katkan daya saing mereka.

Meski hasil yang diperoleh belum maksimal, PBSI tetap mengapresiasi perjuangan para atlet dalam empat turnamen tersebut. Namun, ada berbagai aspek teknis maupun non-teknis yang masih perlu diperbaiki.

Lebih lanjut, Eng Hian menjelaskan bahwa dalam roadmap kepelatihan tahun 2025, para pelatih diberi kebebasan untuk mencoba berbagai kombinasi pasangan. Namun, pada 2026, pasangan-pasangan yang telah terbentuk diharapkan lebih permanen agar bisa fokus mengejar poin dan peringkat untuk kualifikasi Olimpiade 2028. ben/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.