Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keterampilan Pekerja di Negara ASEAN Tak Sesuai, Integrasi Ekonomi Kawasan Terancam

Foto : The Conversation/Shutterstock/BeansproutP

Standardisasi pendidikan diperlukan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil demi menyokong integrasi ekonomi ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Laporan OECD menunjukkan bahwa negara yang paling rentan dengan automasi adalah Vietnam, Kamboja, dan Indonesia. Pasalnya, negara-negara tersebut mayoritas didominasi oleh industri manufaktur padat karya dan tengah mengalami perkembangan teknologi yang cukup masif.

Hal ini memunculkan kebutuhan akan tenaga kerja yang mampu menjalankan teknologi tersebut. Walaupun mendorong produktivitas dan juga kontribusi dalam perekonomian, automasi berpotensi menimbulkan disparitas pendapatan di masyarakat. Mereka yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi terancam kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Fenomena ini dikenal dengan istilah multidimensional skill mismatch. Ini menggambarkan bagaimana seharusnya pekerja memiliki alokasi yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, namun ternyata terdapat ketidakcocokan keterampilan sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut.

Jika tak diatasi, hal ini berpotensi menimbulkan scarring effect atau efek memar, merujuk pada tingginya tingkat pengangguran, menurunnya tingkat pendapatan, dan sulitnya mencari pekerjaan layak dalam jangka panjang.

Dampaknya, dimensi disparitas pendapatan pun makin meluas. Disparitas pendapatan bukan lagi terkait masyarakat pendapatan tinggi dan rendah atau lintas tingkat pendidikan, tetapi juga untuk masyarakat yang bekerja sesuai dan tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top