Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keterampilan Pekerja di Negara ASEAN Tak Sesuai, Integrasi Ekonomi Kawasan Terancam

Foto : The Conversation/Shutterstock/BeansproutP

Standardisasi pendidikan diperlukan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil demi menyokong integrasi ekonomi ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Kondisi pendidikan dan keterampilan di ASEAN

Tingkat angka partisipasi murni (APM) untuk sekolah dasar di kawasan ASEAN berada di atas 95% - kecuali Filipina dan Kamboja - dengan tingkat paritas gender (perbedaan akses) kurang lebih merata di semua negara.

Penyediaan guru bagi anak-anak pun tergolong mencukupi. Rasio guru-murid terbaik berada di Brunei 9,3 (satu guru untuk sembilan murid), sedangkan Kamboja mencapai 44,8.

Namun, partisipasi pendidikan saja tidak cukup. Di negara-negara seperti Kamboja, Malaysia, Laos, Indonesia, dan Filipina, perusahaan masih kesulitan untuk mendapatkan pekerja dengan kemampuan yang sesuai.

Malaysia, misalnya, dalam laporan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 2019, menegaskan bahwa ketidaksesuaian keterampilan menjadi salah satu masalah terbesar ketenagakerjaan di sana. Atau Kamboja yang dalam dokumen rencana nasional kebijakan ketenagakerjaan tahun 2015-2025 menegaskan bahwa ketidaksesuaian beserta kurangnya tenagadengan keterampilan yang sesuai menjadi hambatan utama pertumbuhan ekonomi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top