Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keterampilan Pekerja di Negara ASEAN Tak Sesuai, Integrasi Ekonomi Kawasan Terancam

Foto : The Conversation/Shutterstock/BeansproutP

Standardisasi pendidikan diperlukan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil demi menyokong integrasi ekonomi ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Padahal, sektor pendukung ketenagakerjaan ASEAN sebetulnya cukup beragam. Sebagai contoh, proporsi ketenagakerjaan bagi tenaga profesional yang terlibat dalam sektor finansial dan juga teknologi mutakhir di Brunei dan Singapura berada di atas 25% dari total populasi bekerja. Indonesia, Filipina dan Thailand memiliki tenaga kerja profesional di sektor jasa secara umum di kisaran 20%. Sementara, pertanian masih cukup dominan di negara seperti Laos dan Kamboja, yakni di bilangan 28%.

Hal ini seharusnya bisa membuat masyarakat Ekonomi ASEAN saling melengkapi satu dengan yang lain untuk membuat kesejahteraan bersama.

Tantangan skill mismatch dan disparitas pendapatan

Konektivitas antar negara ASEAN, beserta keragaman sumber pertumbuhan ekonomi regional, menjadi alat utama untuk mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan kolektif di kawasan. Walau begitu, integrasi regional tersebut juga memiliki imbas yakni saling ketergantungan yang semakin tinggi, terutama dalam perdagangan dan ketenagakerjaan. Permasalahan ini memerlukan solusi yang terkoordinasi antar negara.

Belum lagi, ASEAN juga harus menghadapi tantangan berupa automasi pekerjaan, yang berkembang seiring dengan semakin canggihnya teknologi. Automasi merujuk pada aplikasi teknologi dalam proses produksi yang mereduksi peran manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top