Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Prof Dr Hj Een Herdiani, S Sen, M Hum,

Kesenian Harus Beradaptasi agar Bertahan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Ibu, bagaimana agar seni budaya bisa eksis tidak hanya di Indonesia, tapi juga internasional?

Banyak cara agar seni dan budaya Indonesia bisa eksis di luar negeri. Sejatinya seni menjadi alat diplomasi yang sangat baik. Maka, Indonesia sering kali mengirimkan duta-duta seni ke seluruh penjuru dunia. Bahkan di beberapa negara, seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan Australia banyak kelompok seni budaya Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Sunda. Menurut saya, di negara-negara tadi, kehidupan kesenian terus dipelihara. Muncul kelompok-kelompok besar yang menguatkan seni Nusantara ini eksis di luar.

Pemerintah juga telah menyediakan berbagai program dan kegiatan seni budaya. Sangat disayangkan beberapa sudah tidak berjalan lagi. Pemerintah pun menyediakan beasiswa-beasiswa bagi para seniman. Ini saya kira sangat baik, tapi terkendala pandemi Covid-19.

Pemerintah pernah menyebut pengembangan seni dan budaya tidak hanya konservasi, tapi juga inovasi. Tepatkah hal tersebut? Apa yang perlu disiapkan untuk mencapainya?

Ya betul. Sekarang ini, kebutuhan masyarakat bukan hanya konservasi, namun perlu inovasi. Kesenian yang bertahan hidup tentu yang mampu beradaptasi. Walaupun cukup riskan dengan pernyataan tersebut terhadap keberlangsungan seni tradisi ya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masa sekarang inovasi sangat dibutuhkan. Yang perlu digarisbawahi, inovasinya yang tidak meninggalkan nilai-nilai budaya. Jadi, boleh saja pemerintah menyebutkan itu, dan saya kira tepat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top