Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenhub Siapkan Rencana Kedatangan Pesawat Terbesar di Ngurah Rai

Foto : ANTARA/Emirates Airline/HO REUTERS

Dokumentasi. Petugas kebersihan memakai pakaian pelindung menaiki pesawat Emirates Airbus A380 untuk melakukan pembersihan dengan cairan desinfektan sebagai langkah mencegah penyebaran virus COVID-19, di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (5/3/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

Rencana operasional baik secara teknis dan pelayanan untuk melancarkan "take off" maupun "landing" pesawat terbesar di dunia terus disiapkan oleh Kemenhub.

Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyiapkan rencana terkait kedatangan pesawat berbadan besar Airbus A380 milik maskapai Emirates di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Direncanakan, pesawat komersial terbesar di dunia yang berkapasitas 600 penumpang tersebut akan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Juni 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan Ditjen Perhubungan Udara tengah menyiapkan rencana operasional yang khusus, baik secara teknis dan pelayanan untuk melancarkan "take off" maupun "landing" pesawat tersebut.

"Karena kapasitas pesawat ini besar sekali dan dimensi pesawat terdiri dari dua lantai, maka membutuhkan waktu penanganan (handling) dan peralatan (equipment) yang berbeda dengan pesawat lainnya," ujar Kristi dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Dalam rangka persiapan, Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV Bali telah berkoordinasi dengan pengelola bandara, yaitu PT Angkasa Pura I dan "stakeholder" lainnya.

Sejumlah persiapan yang dilakukan, di antaranya penanganan "ground handling", garbarata, pengisian bahan bakar (fuel handling), "custom", "immigration and quarantine" (CIQ), kesiapan unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK), dan penanganan penumpang (pax handling).

"Kami juga harus memastikan kesiapan 'alternate aerodrome', yaitu bandara alternatif terdekat yang mampu menampung pesawat A380, apabila terjadi gangguan di Bandara Ngurah Rai," ucap Kristi.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara juga menyiapkan tim asesmen yang akan turun langsung memastikan persiapan pengoperasian dan melakukan penilaian terhadap SOP yang dibuat oleh PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai.

Ia pun mengharapkan semua persiapan di Bandara Ngurah Rai dapat diselesaikan sebelum pengoperasian pesawat Airbus A380 pada Juni 2023 nanti.

"Kami harus pastikan semua fasilitas sudah lengkap agar operasi penerbangan dan pelayanan berjalan selamat, aman, dan nyaman," ujar Kristi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top