Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Perlu Kebijakan Perubahan Iklim yang Lebih Responsif Gender

Foto : ANTARA/Rahmad

Warga duduk di depan rumah yang terendam banjir, di Desa Meunasah Nga, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Selasa (4/1/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Kesembilan langkah tersebut terbagi dalam 3 tahap, yaitu tahap analisis kebijakan yang responsif gender (langkah 1-5), tahap formulasi kebijakan yang responsif gender (langkah 6-7), dan tahap pengukuran hasil (langkah 8-9).

Sesuai langkah pertama dalam GAP, saya pun mengecek tujuan terbitnya dokumen tersebut. Hasilnya, semua dokumen telah memasukkan "gender" sebagai isu penting dalam agenda pembangunan ramah iklim di Indonesia.

Kendati disebutkan, kedalaman pembahasan terkait isu gender antardokumen masih sangat beragam. Misalnya, kata "gender" hanya disebut satu atau dua kali dalam beberapa dokumen.

Ada beberapa dokumen yang memasukkan isu gender dengan cukup serius, yakni tiga dokumen yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK): Peta Jalan NDC untuk Adaptasi Perubahan Iklim, Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050, dan Komunikasi Adaptasi Indonesia.

Peta Jalan Kontribusi Iklim Nasional (Nationally Determined Contribution atau NDC) untuk Adaptasi Perubahan Iklim, misalnya, menyebutkan upaya memasukkan perspektif gender dalam adaptasi perubahan iklim sangat penting untuk mewujudkan adaptasi yang lebih inklusif dan efektif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top