Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Perlu Kebijakan Perubahan Iklim yang Lebih Responsif Gender

Foto : ANTARA/Rahmad

Warga duduk di depan rumah yang terendam banjir, di Desa Meunasah Nga, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Selasa (4/1/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Lalu, sejauh mana dokumen-dokumen iklim Indonesia responsif gender?

Untuk menganalisis hal tersebut, saya menelaah tujuh dokumen kebijakan iklim Indonesia. Hasilnya: jangankan responsif terhadap masalah gender, data yang terpilah gender saja tidak ada.

Analisis Gender

Saya menganalisis tujuh dokumen kunci adaptasi perubahan iklim yang dimiliki Indonesia:

    1. Peta Jalan Sektoral Perubahan Iklim Indonesia diterbitkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2010
    2. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim, diterbitkan Bappenas pada 2014
    3. Rencana Adaptasi Nasional, diterbitkan Bappenas pada 2019
    4. Peta Jalan Kontribusi Iklim Nasional (Nationally Determined Contribution atau NDC) untuk Adaptasi Perubahan Iklim diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2020
    5. Strategi Jangka Panjang Indonesia untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 yang ditebitkan Kementerian Lingkungan tahun 2021
    6. Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim 2020-2045 diterbitkan Bappenas tahun 2021, dan
    7. Komunikasi Adaptasi Indonesia diterbitkan Kementerian Lingkungan tahun 2022.

Salah satu alat untuk menganalisis dan menyusun kebijakan yang responsif gender adalah Gender Analysis Pathway (GAP) yang diterbitkan Bappenas pada 2001. Dokumen ini bertujuan membantu para perencana untuk mengarusutamakan gender dalam perencanaan kebijakan, program, maupun kegiatan pembangunan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top