Implementasi UKT Dinilai Belum Berkeadilan
Dewan Pengarah Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Saiful Mahdi.
Implementasi Uang Kuliah Tunggal dinilai belum berkeadilan. Pembagian UKT antara golongan mahasiswa kurang mampu dengan mahasiswa sangat mampu seharusnya seimbang.
Implementasi Uang Kuliah Tunggal dinilai belum berkeadilan. Pembagian UKT antara golongan mahasiswa kurang mampu dengan mahasiswa sangat mampu seharusnya seimbang.
JAKARTA - Dewan Pengarah Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Saiful Mahdi, menilai implementasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) belum berkeadilan. Menurutnya, pembagian UKT antara golongan mahasiswa kurang mampu dengan mahasiswa sangat mampu mesti seimbang.
"Kalau mengikuti distribusi normal seharusnya biaya golongan 1 dan 2 itu seimbang dengan yang paling mahal," ujar Saiful, dalam Diskusi KIKA terkait UKT secara daring, Selasa (18/6).
Dia menyebut, pembagian UKT semestinya lebih banyak pada golongan menengah, mengingat kondisi ekonomi di Indonesia didominasi oleh kelompok ekonomi mengengah. Untuk memastikan hal tersebut, data terkait pembagian golongan UKT mesti dibuka kepada publik.
"Masih harus diperiksa apakah (UKT) sudah cukup berkeadilan. Jangan-jangan kurva distribusi normal tidak lagi normal, tapi melenceng lebih banyak golongan yang biaya lebih tinggi yang ditagihkan kepada rakyat, kepada mahasiswa," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya