IIRF 2025: Mengungkap Peran Kunci IR dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Foto: Koran Jakarta/M. FachriDirektur Utama BEI Iman Rachman (kiri) Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna (kedua kanan), Dewan Pengawas INA & Komisaris MR. D.I.Y Indonesia Darwin Cyril Noerhadi (keempat kiri), Founder & CEO Kitacomm Henny Lestari (ketiga kiri) usai membuka Indonesia Investor Relations Forum (IIRF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/5).
Jakarta – Indonesia Investor Relations Forum (IIRF) 2025 telah sukses terselenggara di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Selasa, 21 Januari 2025. Event hasil kolaborasi antara Kitacomm bersama RAC Capital menyediakan platform bagi para para pemimpin bisnis untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai dinamika dunia investasi.
Ratusan pakar dan profesional Investor Relations (IR) mendapatkan wawasan eksklusif tentang strategi perusahaan, penawaran saham perdana (IPO), penerbitan obligasi, hingga kinerja keuangan langsung dari para ahli serta pemimpin bisnis dari lintas industri. Hadir sebagai pemberi Keynote Speech adalah Direktur Utama BEI Iman Rachman, dan Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) dan Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi.
Era Baru IR di Era Digital: Jembatan Emas Menuju Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Perkembangan dunia bisnis di era digital telah membuat IR sebagai jembatan emas antara perusahaan dengan investor. Tim IR bekerja untuk membangun kepercayaan dan transparansi, sehingga perusahaan bisa menarik lebih banyak investor dan meningkatkan nilai mereka. Peran IR juga semakin krusial karena mereka harus bisa mengelola informasi yang kompleks, dan berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak. Jadi, selain menjalankan fungsi pelaporan, IR telah menjadi jantung komunikasi perusahaan dengan para investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan, “Sebagai regulator dan fasilitator pasar modal, BEI terus berkomitmen untuk mendukung peningkatan transparansi dan praktik tata kelola perusahaan, khususnya bagi perusahaan tercatat. Upaya ini kami lakukan agar perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat sejajar dengan praktik terbaik global, sekaligus memenuhi ekspektasi dari para pemangku kepentingan, baik domestik maupun internasional.”
IIRF 2025 menyoroti pentingnya peran IR dalam membangun kepercayaan, mendorong pertumbuhan, dan menjawab tantangan ESG yang semakin mendesak. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh para pakar yang hadir di acara ini, bahwa IR telah bertransformasi menjadi fungsi strategis. Profesional IR saat ini tidak hanya dituntut menguasai analisis keuangan, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi yang kuat.
“Kitacomm berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya profesional Investor Relations yang tidak hanya mampu merepresentasikan perusahaan secara strategis, tetapi juga piawai menghadapi dinamika pasar yang kian kompleks. Melalui IIRF, kami berharap dapat terus menjadi katalis best practice Investor Relations di Indonesia,” ujar Henny Lestari, CEO Kitacomm.
Di Indonesia, peran IR lebih unik jika dibandingkan dengan praktik di beberapa negara lain. Umumnya, banyak perusahaan menggabungkan peran IR dengan Corporate Secretary atau Sekretaris Perusahaan. Padahal, kompetensi kedua profesi ini memiliki tantangan yang berbeda. Sekretaris Perusahaan fokus
pada kepatuhan peraturan, tata kelola, serta koordinasi internal. Sementara seorang profesional IR harus menguasai analisis keuangan, hubungan dengan pasar, hingga strategi komunikasi investor.
Panel diskusi ini terdiri dari Chief Economist and Macro Strategist PT BRI Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto; Head of IR PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Ignatius Teguh Prayoga; dan Vice President IR, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), Andi Setiawan. Mereka mengungkap rahasia dan praktik umum di balik kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama dalam membangun tim IR yang tangguh. Dari pemilihan teknologi mutakhir hingga pengembangan talenta, sehingga alat digital, sistem alur kerja, dan keterampilan menyatu untuk membentuk dasar kebiasaan sehari-hari bagi para profesional IR yang berkualitas.
ESG Sebagai Kompas Baru Dunia Bisnis, Memandu Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan
Dinamika dunia bisnis belakangan juga mengalami transformasi besar dengan meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan dan sosial. Hal ini menjadikan Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai kompas perusahaan untuk menavigasi arah transformasi dan adaptasi. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ESG, perusahaan membuka peluang untuk inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Di samping itu, juga meningkatkan reputasi, menarik investor yang bertanggung jawab, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Para pakar yang hadir pada panel ini meliputi Vice President Director PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Pandu Sjahrir; Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Donny Arsal; dan pakar ESG serta Eks Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Ahmad Yuniarto.
Menurut para panelis, tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel adalah fondasi bagi perusahaan untuk mengelola dampak sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab. Dengan menerapkan tata kelola yang baik, perusahaan tidak hanya menjamin keberlanjutan bisnis, tetapi juga mendorong inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Ini menjadi salah satu kunci untuk membangun kepercayaan investor sehingga mengurangi risiko bisnis.
Para ahli yang hadir telah membuktikan, dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik memperkuat kepercayaan investor melalui komunikasi yang jelas dan pelaporan secara transparan. Tata kelola perusahaan yang efektif di sektor-sektor ini tidak hanya memperkuat kepercayaan pemegang saham tetapi juga meningkatkan reputasi pasar perusahaan dan memastikan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
IIRF 2025 telah memberikan wawasan berharga tentang peran strategis IR dalam dunia bisnis saat ini. Dengan terus mengembangkan keahlian dan beradaptasi dengan perubahan lanskap bisnis, profesional IR dapat menjadi mitra yang sangat bernilai bagi perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang.
“RAC Capital percaya bahwa Investor Relations yang strategis adalah jembatan penghubung antara visi perusahaan dan keyakinan investor. Melalui forum ini, kami ingin memperkuat hubungan antara
profesional IR dengan para stakeholders sehingga dapat mendorong pertumbuhan investasi yang berkelanjutan di Indonesia,” jelas Marsya Agussalam, Partner RAC Capital.
Event yang rencananya akan menjadi acara tahunan ini, akan menjadi wadah bagi para profesional IR untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi dinamika dunia usaha. Melalui kegiatan rutin, para profesional IR diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni agar unggul untuk meningkatkan kualitas investasi di Indonesia.
Kegiatan IIRF 2025 dapat terselenggara dengan sukses berkat sinergi serta dukungan dari BEI, Semen Indonesia Group, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Daya Intiguna Yasa Tbk/MR. D.I.Y. Indonesia (MDIY), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030