Guru Penggerak dan SIPLah Jawab Keengganan Menjadi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mendo Barat, Bangka Belitung, Sri Wantoro, saat berdiskusi dengan murid terkait pembelajaran.
"Tidak serta merta lulus Guru Penggerak diangkat jadi kepala sekolah. Kita lihat kontribusi nyata mereka, setelah itu kita lihat kembali kompetensinya untuk menjadi kepala sekolah," tandasnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pemkot Pangkalpinang, Subekti, mengatakan salah satu keengganan guru di Pangkalpinang menjadi kepala sekolah adalah keharusan mengelola keuangan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurutnya, jika dinas mengelola BOS bisa jadi guru lebih berminat menjadi kepala sekolah.
"Kepala sekolah saat ini punya anggaran. Pemegang anggaran biasanya suka ditanyai, meski benar implementasinya," terangnya.
Pengelolaan Keuangan
Sri mengakui, salah satu ketakutan menjadi kepala sekolah adalah dalam hal pengelolaan keuangan seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurutnya, hal tersebut berat dan berisiko. "Ada kesan seolah-olah kepala sekolah menjadi pemborong dan mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut yang mengundang berbagai pihak datang dan mencari celah kelemahan terhadap proses kegiatan tersebut," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya