Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Guru Penggerak dan SIPLah Jawab Keengganan Menjadi Kepala Sekolah

Foto : istimewa

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mendo Barat, Bangka Belitung, Sri Wantoro, saat berdiskusi dengan murid terkait pembelajaran.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat pulang sekolah, Sri Wantoro mendapati murid tersebut gelisah karena sudah tertinggal pulang dari rekan-rekan lainnya. Dengan tersenyum, dia mendekat dan berkata, "Besok mau pulang bareng Bapak lagi?"

"Tidak, Pak," jawab anak tersebut sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kemudian, Sri Wantoro sedikit meluangkan waktu untuk berkomunikasi. Dia menjelaskan jika warga sekolah dan masyarakat sekitar terganggu dengan suara knalpot tersebut. Keesokan harinya, murid tersebut sudah mengganti knalpot motornya.

"Saya merasa lebih bahagia menjalani profesi sebagai guru ketika sedikit bisa mengubah pola pikir anak tanpa saya harus memosisikan diri sebagai penghukum, membuat orang merasa bersalah, atau sebagai supervisor yang selalu mengingatkan anak dengan aturan sekolah dan konsekuensinya jika dilanggar," jelasnya.

Tindakan Sri Wantoro tersebut merupakan salah satu materi dalam program PGP, yaitu Pembelajaran Sosial Emosional dan memaknai realisasi disiplin dalam dunia pendidikan. Terdapat juga materi-materi lainnya yang mendorong Sri Wantoro dan para Calon Guru Penggerak untuk lebih memahami filosofi pendidikan utamanya sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top