Guru Penggerak dan SIPLah Jawab Keengganan Menjadi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mendo Barat, Bangka Belitung, Sri Wantoro, saat berdiskusi dengan murid terkait pembelajaran.
"Pembahasan konsep filosofis dan konsep kata 'Menuntun dan Disiplin' mengubah hidup saya dari sisi keyakinan, cara pandang, dan realisasinya dalam ekosistem satuan pendidikan. Menuntun, saya membayangkan seorang yang sedang mengajari anak-anak mereka untuk berdiri belajar berjalan. Seperti itulah anak-anak belajar untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari guru-guru mereka," katanya.
Krisis Kepemimpinan
Program Guru Penggerak merupakan episode ke-5 Merdeka Belajar. Salah satu program itu bertujuan untuk melahirkan para pemimpin di sektor pendidikan. Adapun target program tersebut terdapat 405 ribu Guru Pengerak pada tahun 2024.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menyebut Guru Penggerak mampu memberikan perubahan besar bagi dunia pendidikan. Ujung tombak transformasi pendidikan melalui Merdeka Belajar sepenuhnya berada pada guru dan kepala sekolah.
"Kami percaya guru-guru penggerak hebat, kepala sekolah penggerak, organisasi penggerak, karena Anda berani berinovatif, idealis, dan selalu memprioritaskan murid," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya