Gunung Semeru Erupsi Tujuh Kali
Arsip - Erupsi Gunung Semeru.
Foto: ANTARA/HO-PVMBGLUMAJANG - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat mengalami erupsi secara terus menerus sebanyak tujuh kali dalam rentang waktu selama tiga jam pada Rabu.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 9 Oktober 2024, pukul 12.04 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 12.32 WIB, kemudian berturut-turut erupsi kembali dalam durasi yang tidak terlalu lama yakni pukul 12.39 WIB, 12.45 WIB, 13.16 WIB, 14.28 WIB, dan 15.02 WIB.
"Visual letusan erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu secara berturut-turut tidak teramati dan saat laporan dibuat erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih didominasi gempa erupsi/letusan. Berdasarkan pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Selasa (8/10) tercatat 66 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 55-218 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Penelitian Ungkap Pekerjaan Tertentu Kurangi Risiko Kematian Akibat Alzheimer
- WhatsApp Luncurkan Beragam Fitur Seru
- Film 'Bayang-Bayang Anak Jahanam' Ditayangkan Mulai 16 Januari 2025
- Paul Rudd & Jack Black Umumkan Tanggal Rilis ‘Anaconda’ di Natal 2025
- Yori Rilis Single ‘Ruby Biru’ yang Bercerita tentang Menghadapi Ketidakpastian dalam Hidup