Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gilas Sabalenka, Ons Jabeur ke Final Kedua Wimbledon

Foto : istimewa

Ons Jabeur

A   A   A   Pengaturan Font

WIMBLEDON - Sukses mengatasi perlawanan Aryna Sabalenka, petenis Tunisia Ons Jabeur melajau ke Final. Dalam pertandingan semifinal Wimbledon yang berlangsung di Centre Court, All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Kamis setempat, Jabeur mengatasi ketertinggalan satu set. Kemudian dia memastikan kemenangan dengan skor 6-7 (5/7), 6-4, 6-3 atas Sabalenka.

Di pertandingan final, dia akan berhadapan dengan Marketa Vondrousova yang menyingkirkan Elina Svitolina. Ini merupakan kedua kalinya secara beruntun Jabeur melaju sampai final Wimbledon. Kemenangan atas Sabalenka sekaligus menjadi ketiga kalinya Jabeur bangkit untuk menang setelah kalah set pertama.

Pertandingan Sabtu akan menjadi final ketiganya di ajang Grand Slam. Dia kalah dari Elena Rybakina di Wimbledon. Kemudian juga kalah dari Iga Swiatek di US Open tahun lalu. "Saya sangat bangga karena jika kalah, akan pulang. Namun saya gembira tetap bekerja keras dan menemukan kekuatan," kata Jabeur seusai pertandingan seperti dikutip dari AFP.

"Saya belajar untuk mentransformasi energi buruk menuju hal baik, maka kemarahan dapat dari set pertama, berusaha untuk tetap fokus," tambahnya. Jabeur tidak lupa memuji ketangguhan Sabalenka. Di sisi lain jika sang lawan melaju ke final dan menjadi juara akan menimbulkan sedikit masalah moral bagi panitia penyelenggara Wimbledon.

Seandainya Sabalenka menjadi pemenang pertandingan final Minggu (16/7), dia akan menerima trofi dari Putri Catherine, istri Pangeran William. Hal itu berpeluang terjadi setahun setelah para petenis Belarus dan Russia dilarang mengikuti turnamen akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Belarus sendiri merupakan sekutu kunci bagi Russia. Sabalenka awalnya terlihat akan melenggang mulus ke final. Dia tampil bagus pada set pertama. Ia mampu bangkit dari tiga break point pada set pertama. Petenis 25 tahun itu kemudian bangkit dari tertinggal 2-4 saat tiebreak, untuk mengamankan set pembukaan dalam waktu kurang dari satu jam.

Sabalenka kemudian mematahkan serve Jabeur untuk unggul 3-2 pada set kedua, ketika sang lawan melakukan double fault ketiganya. Keunggulan itu membesar menjadi 4-2 sebelum Jabeur bangkit dan memenangi empat gim berikutnya untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Semangat Sabalenka terlihat mengendur dan servenya dipatahkan pada gim keenam set penentuan, sebelum Jabeur memastikan kemenangan melalui match point kelima berkat service ace-nya. Sabalenka melepaskan 39 pukulan winner namun melakukan 45 unforced error, ketika harapannya untuk menambah gelar Wimbledon ke dalam koleksi gelar juaranya kandas.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top