Gerak Cepat, Kemlu Dalami Informasi Seorang WNI Mengaku Disekap di Kamboja
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha.
Foto: ANTARA/Azmi Samsul MaarifJakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Phnom Penh memastikan tengah mendalami informasi terkait kabar seorang WNI asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, yang mengaku disekap dan dijual di Kamboja.
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui keterangan tertulis, Sabtu, KBRI Phnom Penh berhasil menjalin komunikasi dengan WNI yang bernama Agung Hariadi (25) tersebut, dan saat ini masih melakukan pendalaman lanjutan.
“Apabila telah didapat informasi yang diperlukan, KBRI Phnom Penh kemudian akan berkoordinasi dengan otoritas penegakan hukum Kamboja untuk penanganan lebih lanjut,” ucap Judha.
Diketahui, beredar rekaman di media sosial yang memperlihatkan Agung meminta pertolongan supaya bisa pulang ke RI. Ia mengaku dijual, disekap, dan dipaksa bekerja di Poipet, Kamboja, padahal sebelumnya dijanjikan bekerja di Malaysia.
Sementara itu, Judha menyebut bahwa kasus WNI terlibat pekerjaan penipuan daring di sejumlah tempat di penjuru dunia, termasuk di Kamboja, mengalami peningkatan.
Hingga November 2024, KBRI Phnom Penh telah menangani lebih dari 2.946 kasus perlindungan WNI, di mana 2.259 kasus di antaranya terkait dengan penipuan daring.
“Jumlah WNI di Kamboja diprediksi telah menembus 100 ribu orang per November 2024,” kata Judha, menambahkan.
KBRI Phnom Penh pun setiap harinya menerima rata-rata 15-30 pengaduan kasus perlindungan WNI yang menyerupai kasus Agung Hariadi, tutur Direktur PWNI Kemlu.
Dengan demikian, Kemlu RI mengimbau supaya masyarakat senantiasa waspada terhadap lowongan kerja di luar negeri yang menawarkan keuntungan terlampau menggiurkan, seperti gaji tinggi dan tidak wajibnya pengalaman kerja, yang biasa beredar di media sosial dan internet.
Kemlu RI juga mengimbau WNI yang menghadapi masalah serupa di Kamboja mengadukan permasalahannya melalui saluran telepon KBRI Phnom Penh di nomor +855-12-813-282 atau portal Peduli WNI melalui situs peduliwni.kemlu.go.id, ucap Judha.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Membantah Akan Memaafkan Koruptor
- 2 Kemenag: Biaya Haji 2025 di Kisaran Rp80 Jutaan
- 3 Meskipun Kontribusinya Masih Kecil, EBT Diarahkan Dukung Swasembada Energi
- 4 Prabowo dan Sri Mulyani Tiba di Kantor Kemenkeu di Tengah Rencana PPN Naik
- 5 Presiden Prabowo Ajak Umat Kristiani Bersyukur, Perayaan Natal di Tanah Air dalam Situasi Sejuk dan Nyaman
Berita Terkini
- Tekan Risiko Jebakan Utang, OJK Susun Aturan Paylater
- Wow! Hasil Survei Ungkapkan Rata-rata Gen Z Amerika Gunakan Ponsel 6 Jam per Hari
- Kompolnas Apresiasi Transparansi Sidang Etik Kepolisian
- Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- Usai Pemecatan Dirnarkoba, Sidang Etik Dilanjutkan Besok