Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gencarkan Bantuan, BPBD Cianjur Distribusikan Air Bersih untuk Warga Sampai Malam

Foto : ANTARA/Ahmad Fikri

Truk tangki air bersih milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak kekeringan sampai Jumat (1/9/2023) malam.

A   A   A   Pengaturan Font

Cianjur - Gencarkan bantuan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyatakan wilayah terdampak kekeringan bertambah hingga wilayah selatan Cianjur menjadi 12 kecamatan, sehingga upaya pendistribusian air bersih dengan tangki dilakukan hingga malam hari.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Jumat, mengatakan dampak musim kemarau yang melanda wilayah di Cianjur bertambah dari 8 kecamatan menjadi 12 kecamatan, termasuk dua wilayah di selatan Cianjur, yakni Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun.

"Sepekan terakhir laporan terdampak kekeringan bertambah menjadi 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Cugenang, Karangtengah, Sukaluyu, Haurwangi, Ciranjang, Mande, Cikalongkulon, Cilaku, Cibeber, Sindangbarang dan Cidaun," katanya.

Untuk kecamatan terdampak di wilayah utara dan timur Cianjur, kata dia, masih dapat dilayani lima truk tangki air bersih milik Kementerian PUPR dan PMI Cianjur, sedangkan untuk wilayah selatan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan dan desa.

Pendistribusian air bersih untuk wilayah terdampak di utara dan timur, katanya, mengalami peningkatan dari 11 titik menjadi 18 titik per tanggal 31 Agustus, sehingga petugas dan relawan melakukan distribusi sampai malam hari.

"Kita akan berikan pelayanan maksimal sambil menunggu solusi dari aparat kecamatan dan desa yang sudah diminta untuk membangun atau menyiapkan bak penampungan yang besar," kata RudiWibowo.

Kepala Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Zamzam Mubarak, mengatakan sejak satu pekan terakhir warga di sebagian besar wilayahnya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber mata air mengering akibat kemarau.

Sebelumnya warga masih bisa memanfaatkan air sungai dan mata air meski harus mengantri ketika pagi dan sore hari dengan jarak dari perkampungan sekitar 3 kilometer."Karena sumber mata air mengering kami meminta bantuan air bersih dari PMI Cianjur," katanya.

Pendistribusian ke sejumlah perkampungan terdampak dilakukan sampai malam hari karena warga tidak dapat lagi menampung air dari mata air yang sudah tidak mengalir.

"Kami berharap kemarau tidak sampai lama karena kasihan warga harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pasokan dari tangki," demikian Zamzam Mubarak.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top