Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempa Susulan Kembali Guncang Turki-Suriah, 3 Orang Tewas

Foto : AP/Ugur Yildirim

Seorang anak laki-laki dibawa ke ambulans setelah terluka saat gempa susulan terbaru mengguncang Turki, pada Senin (20/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Gempa bumi susulan kembali mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (20/2). Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 200 orang di beberapa bagian Turki. Puluhan korban luka juga tercatat di negara tetangga Suriah.

Gempa susulan terjadi sekitar dua pekan usai gempa berkekuatan 7,8 SR pada 6 Februari yang menewaskan hampir 45.000 orang di Turki dan Suriah.

Adapun gempa susulan pada Senin (20/2) kemarin berpusat di kota Defne, di provinsi Hatay, Turki, yang merupakan salah satu daerah yang terdampak paling parah akibat guncangan gempa dua pekan yang lalu.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan tiga orang tewas dan 213 luka-luka. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga bangunan yang runtuh di mana enam orang diyakini terjebak.

The Associated Press melaporkan polisi menyelamatkan satu orang yang terperangkap di dalam gedung berlantai tiga di Hatay, dan berusaha menjangkau tiga orang lainnya di dalamnya.

Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan bahwa enam orang terluka di Aleppo akibat tertimpa puing-puing yang berjatuhan. White Helmets, organisasi pertahanan sipil Suriah barat laut, melaporkan lebih dari 130 orang cedera, termasuk patah tulang dan kasus orang pingsan karena ketakutan.

Sejumlah bangunan di daerah yang sudah rusak akibat gempa sebelumnya juga dilaporkan runtuh usai gempa susulan tersebut.

Wartawan outlet berita lokal, HaberTurk yang melaporkan dari Hatay, mengatakan gempa susulan pada Senin (20/2) mengguncang para korban selamat dari gempa dahsyat sebelumnya.

Di kota Adana, Turki, saksi mata Alejandro Malaver mengatakan semua orang sangat ketakutan dan "tidak ada yang mau kembali ke rumah mereka."

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengunjungi Hatay pada Senin (20/2) pagi, mengatakan pemerintahnya akan mulai membangun hampir 200.000 rumah baru di wilayah yang dilanda gempa. Proses pembangunan sendiri direncanakan untuk dilaksanakan paling cepat bulan depan.

Erdogan mengatakan bangunan baru itu tidak akan lebih tinggi dari tiga atau empat lantai, yang akan dibangun di atas tanah yang lebih kokoh dan dengan standar yang lebih tinggi.

Pembangunan hunian itu juga akan menempuh konsultasi dengan "profesor geofisika, geoteknik, geologi dan seismologi" dan pakar lainnya.

Tak hanya rumah, pemimpin Turki itu juga mengatakan akan kembali membangun monumen budaya yang hancur sesuai dengan "tekstur sejarah dan budaya" mereka.

Di Turki sendiri, badan penanggulangan bencana Turki AFAD pada hari Senin (20/2) melaporkan jumlah kematian yang dikonfirmasi dari gempa 6 Februari meningkat menjadi 41.156.

Adapun jumlah kematian secara keseluruhan akibat gempa di Turki dan Suriah menjadi 44.844.

Operasi pencarian dan penyelamatan korban selamat telah dibatalkan di sebagian besar zona gempa, tetapi kepala AFAD Yunus Sezer mengatakan sebelumnya bahwa tim pencari melanjutkan upaya mereka di lebih dari selusin bangunan yang runtuh, yang mayoritas berada di provinsi Hatay.

Berbicara kepada AP, pihak berwenang mengatakan lebih dari 110.000 bangunan di 11 provinsi Turki yang dilanda gempa hancur atau rusak parah akibat gempa 6 Februari sehingga harus dirobohkan.

Badan kesehatan Uni Eropa pada Senin (20/2) memperingatkan risiko wabah penyakit dalam beberapa minggu mendatang.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan bahwa "penyakit yang ditularkan melalui makanan dan air, infeksi pernapasan, dan infeksi yang dapat dicegah dengan vaksin merupakan risiko di periode mendatang, dengan potensi untuk menyebabkan wabah, terutama karena para penyintas pindah ke tempat penampungan sementara."

"Lonjakan kasus kolera di daerah yang terkena dampak adalah kemungkinan yang signifikan dalam beberapa minggu mendatang," katanya, mencatat bahwa pihak berwenang di barat laut Suriah telah melaporkan ribuan kasus penyakit sejak September lalu dan kampanye vaksinasi yang direncanakan ditunda karena gempa.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top