Film "Barbie" Memantik Kemarahan di Negara-negara Arab
Kuwait melarang film "Barbie" untuk alasan tradisi masyarakat dan etika publik.
"Tapi kami datang untuk memberi film ini kesempatan."
Menantang Maskulinitas
Media sosial dilanda kegilaan Barbie.Sebuah video Barbie raksasa yang dibuat secara digital di sebelah Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, dibagikan oleh ribuan orang.
Pemberdayaan perempuan ditampilkan di awal film ini. Berbagai Barbie termasuk presiden, diplomat, dan hakim Mahkamah Agung, pekerjaan yang secara tradisional diserahkan kepada laki-laki.
Ketika alur cerita terungkap, patriarki mengancam akan menginfeksi 'Barbieland' -- sebuah negeri utopia matriarkal di mana laki-laki bersantai di pantai sementara perempuan menduduki peran bergengsi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya