Film "Barbie" Memantik Kemarahan di Negara-negara Arab
Kuwait melarang film "Barbie" untuk alasan tradisi masyarakat dan etika publik.
Film ini telah membuat heboh Arab Saudi, negara di mana para aktivis perempuan masih menghadapi tuntutan atas unggahan di media sosial yang melanggar aturan berpakaian dan homoseksualitas dilarang di sebagian besar wilayah tersebut.
Restoran-restoran di ibu kota Riyadh memperkenalkan hidangan dan minuman yang terinspirasi Barbie ke dalam menu mereka.Tapi tidak semua orang terkesan.
Hanan Al-Amoudi, ibu empat anak asal Saudi yang sedang menunggu untuk menonton film lain di Dubai, mengatakan tidak tertarik menonton "Barbie".
"Saya mendukung kebebasan dan keterbukaan, tapi sehubungan dengan 'Barbie', saya dengar itu menantang maskulinitas," katanya sambil mengenakan abaya hitam dan niqab yang menutupi wajahnya.
"Bagi seorang pria yang menyerupai seorang wanita dengan memakai make-up, dan berpakaian (banci)... ini sesuatu yang saya tidak suka," katanya, mengacu pada karakter Ken yang flamboyan yang diperankan Ryan Gosling.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya