FDA Setujui Obat Eli Lilly untuk Gejala Awal Penyakit Alzheimer
Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food dan Drugs Administiration (FDA) di Silver Spring, Maryland pada 14 Oktober 2015.
Foto: NBC News/AP/Andrew HarnikWASHINGTON - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui obat yang dibuat oleh Eli Lilly pada hari Selasa (2/7) yang dirancang untuk mengobati gejala awal penyakit Alzheimer.
Obat yang dikenal sebagai Kisunla seharusnya digunakan oleh "pasien dengan gangguan kognitif ringan atau tahap demensia ringan," kataFDAdalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusannya untuk menyetujui obat tersebut.
"Pasien yang diobati dengan Kisunla menunjukkan pengurangan yang signifikan secara statistik dalam penurunan klinis," dan serangkaian kriteria lainnya, tambahnya.
Kisunla, yang merupakan nama merek untuk obat donanemab-azbt, bergabung dengan segelintir obat lain yang saat ini disetujui oleh regulator AS untuk mengobati Alzheimer, yang saat ini mempengaruhi lebih dari 6,5 juta orang Amerika.
"Kisunla menunjukkan hasil yang sangat berarti bagi orang-orang dengan penyakit Alzheimer bergejala awal," kata wakil presiden eksekutif Eli Lilly, Anne White, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh perusahaan farmasi AS tersebut.
"Kami tahu obat-obatan ini memiliki potensi manfaat terbesar apabila orang diobati sejak awal penyakitnya, dan kami bekerja keras dalam kemitraan dengan pihak lain untuk meningkatkan deteksi dan diagnosis," tambahnya.
Keputusan FDAdisambutbaik oleh Asosiasi Alzheimer, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberantasan penyakit tersebut.
"Ini kemajuan nyata," kata presiden asosiasi, Joanne Pike, dalam sebuah pernyataan. "Persetujuan hari ini memberi lebih banyak pilihan dan kesempatan lebih besar untuk memiliki lebih banyak waktu."
"Memiliki banyak pilihan pengobatan adalah jenis kemajuan yang selama ini kita nantikan - kita semua yang telah tersentuh, bahkan yang tidak menyadarinya, oleh penyakit yang sulit dan mematikan ini," tambahnya.
Pada penyakit Alzheimer, dua protein utama, tau dan amiloid beta, terbentuk menjadi jalinan dan plak, yang dikenal sebagai agregat, yang menyebabkan sel-sel otak mati dan mengakibatkan penyusutan otak.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia