Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

East India Company, Perusahaan Paling Berkuasa di Hindia Timur

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelum ada EIC, sebagian besar pakaian di Inggris terbuat dari wol dan dirancang agar tahan lama, bukan jenis mode. Tapi itu mulai berubah ketika pasar Inggris dibanjiri tekstil katun murah dan indah dari India, di mana setiap wilayah di negara itu memproduksi kain dengan warna dan pola yang berbeda.

"Ada kemungkinan untuk dengan gaya yang tepat yang belum pernah ada sebelumnya," kata Erikson. "Banyak sejarawan menganggap ini adalah awal dari budaya konsumen di Inggris. Begitu mereka membawa barang-barang kapas, itu memperkenalkan volatilitas baru dalam apa yang popular," papar dia.

Ketika pedagang Inggris dan Eropa lainnya tiba di India, mereka harus menjilat penguasa dan raja setempat, termasuk Kekaisaran Mughul yang kuat yang meluas ke seluruh India. Meskipun EIC secara teknis merupakan usaha swasta, piagam kerajaan dan karyawannya yang siap bertempur memberi bobot politis.

Para penguasa India mengundang bos perusahaan setempat ke pengadilan, meminta suap dari mereka, dan merekrut kekuatan dalam perang regional, terkadang untuk melawan perusahaan dagang Prancis atau Belanda.

Sejak awal, salah satu alasan EIC membutuhkan begitu banyak modal adalah untuk merebut dan membangun pos-pos perdagangan berbenteng di kota-kota pelabuhan seperti Bombay, Madras, dan Calcutta. Ketika Kekaisaran Mughul runtuh pada abad ke-18, perang pecah di pedalaman, mendorong lebih banyak pedagang India ke kerajaan mini pesisir yang dikelola perusahaan ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top