Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

Dunia Butuh Aturan Baru untuk Lanjutkan Perdagangan Global di Tengah Perpecahan

Foto : ISTIMEWA

PM Singapura, Lee Hsien Loong, memeriksa barisan kehormatan, didampingi Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di Aula Besar Rakyat, Beijing, baru-baru ini

A   A   A   Pengaturan Font

Perkembangan dinamis dari banyak negara menyebabkan dunia membutuhkan aturan baru untuk lanjutkan perdagangan global di tengah perpecahan.

BEIJING - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pada Sabtu (1/4), menyerukan penetapan aturan dasar baru agar perdagangan global dapat berlanjut tanpa decoupling (keterlepasan antara kebutuhan dan keinginan).

Dikutip dari The Straits Times, ini terjadi pada saat persaingan strategis antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok meningkat dan negara-negara semakin jatuh pada satu sisi atau sisi lain dari perpecahan.

Ke depan, katanya, lapangan permainan akan jauh lebih datar, dengan penghalang dan celah. "Dan kemudian kita mungkin berakhir di satu sisi jurang atau di sisi lain, dan begitulah keadaan dunia," ungkapnya.

Dia berharap masih ada jalan ke depan bagi negara-negara untuk terus bekerja sama dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), dan mengakui pertimbangan keamanan nasional dan perlunya jaminan dan ketahanan rantai pasokan yang aman, dan tidak terlalu bergantung pada mitra tertentu. "Tapi pada saat yang sama, tetapkan beberapa aturan dasar," katanya.

"Jadi bukan hanya saya akan menghabiskan jumlah berapa pun untuk saya ingin membawa proyek kepada saya. Oleh karena itu, Anda akan menghabiskan jumlah berapa pun yang Anda inginkan untuk membuat proyek itu pergi ke sana atau membuat salinan proyek Anda sendiri. Karena jalan itu merusak semua sisi," kata dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top