Dokter dan Perawat yang Menentang Junta di Myanmar Bekerja Secara Sembunyi-Sembunyi Demi Menolong Pasien
Hal itu mulai berubah di bawah pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi yang mulai merekrut tenaga kesehatan besar-besaran.
"Kalau dibandingkan dengan negara lain, kami memang tidak mendapat gaji yang besar. Kebanyakan dari kami bisa dengan mudah bekerja dengan penghasilan lebih baik di negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Tetapi sejak Covid-19 melanda tahun lalu, kami mengerahkan segala upaya untuk membantu negara kami, berharap pada masa depan yang lebih baik dengan pemerintah yang kami pilih. Lalu tiba-tiba kudeta ini terjadi. Itu lah sebabnya kami tidak bisa menerima ini. Kami bekerja untuk rakyat, bahkan dengan gaji dan standar hidup yang buruk. Kami memiliki harapan untuk masa depan, dan tiba-tiba kami kehilangan masa depan itu," pungkas dia. BBC/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya