Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dokter dan Perawat yang Menentang Junta di Myanmar Bekerja Secara Sembunyi-Sembunyi Demi Menolong Pasien

Foto : BBC/Getty Images
A   A   A   Pengaturan Font

Luke ditahan di penjara itu selama 87 hari dan akhirnya dibebaskan melalui pengampunan. Sekarang dia bekerja di ruang operasi yang tersembunyi di kontainer di wilayah Mandalay.

"Pencahayaannya tidak terlalu bagus, tapi kami berusaha melakukan apa yang kami bisa. Saat di penjara saya melihat beberapa luka tembak tidak dirawat dengan baik di rumah sakit milik pemerintah, sehingga beberapa orang meninggal akibat luka itu. Rumah sakit pemerintah memang memiliki peralatan yang lebih baik, tetapi mereka tidak memiliki banyak dokter spesialis dan perawat yang terampil. Mereka sering menolak pasien yang kritis. Saya rasa perawatan medis kami justru lebih baik, karena kami memiliki lebih banyak spesialis dibanding mereka, hanya saja kami tidak bisa bekerja secara terbuka," kata dia.

Beberapa perawat bercerita bagaimana mereka bekerja di klinik amal tersembunyi di wilayah Yangon dan Mandalay, yang disamarkan sebagai tempat tes Covid-19 demi menghindari penangkapan oleh militer. Sebagian besar telah berpindah tempat beberapa kali karena khawatir ditangkap.

Mereka pergi bekerja mengenakan pakaian biasa, bukan seragam tenaga kesehatan, dan meninggalkan ponsel mereka untuk berjaga-jaga apabila ditangkap. Mereka juga harus berhati-hati menghindari jebakan yang dibuat oleh militer, sebab beberapa petugas medis telah ditangkap dengan cara ini.

"Kami harus mewaspadai panggilan ke rumah pasien," kata Nway Oo, seorang perawat yang telah pulang dari Yangon ke kampung halamannya di Negara Bagian Shan. "Kami harus mengecek ke orang-orang kami di wilayah itu untuk memastikan apakah pasien itu benar-benar sakit. Kami selalu menunggu satu hari untuk memastikan bahwa pasien tersebut benar-benar membutuhkan kami," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top