Pakar PBB: Junta Myanmar Hadapi 'Ancaman Eksistensial'
Junta militer Myanmar berkuasa setelah kudeta Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
JENEWA: Junta Myanmar telah menghadapi "ancaman nyata" tetapi dunia dapat membantu mengakhiri pemerintahan "mimpi buruk" tersebut dengan sanksi yang terkoordinasi, kata pelapor khusus PBB untuk Myanmar, Rabu (20 Maret).
Banyaknya korban dari pasukan junta, aksi pembelotan, penyerahan diri, dan tantangan perekrutan telah menyebabkan berkurangnya jumlah pasukan, menimbulkan "ancaman nyata bagi militer Myanmar", kata Tom Andrews.
"Mereka yang bertaruh pada junta untuk memulihkan ketertiban dan stabilitas di Myanmar telah kalah," katanya.
Junta berkuasa melaui kudeta pada Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, mengakhiri eksperimen demokrasi selama 10 tahun dan menjerumuskan negara Asia Tenggara itu ke dalam kekacauan berdarah.
Junta sedang berjuang menghancurkan perlawanan kelompok pemberontak etnis dan Pasukan Pertahanan Rakyat pro-demokrasi yang lebih baru.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya