Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 27 Jan 2025, 01:30 WIB

Cegah Banjir, Kalsel Usul Modifikasi Cuaca ke Pusat

Gubernur Kalsel Muhidin (kanan).

Foto: ANTARA/HO-Pemprov Kalsel

Banjarbaru - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) mengusulkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ke pusat untuk mengurangi curah hujan yang melanda provinsi itu karena intensitas cukup tinggi guna mencegah bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota.

“Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan masih membasahi Provinsi Kalsel hingga April 2025,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedy Mulyadi di Banjarbaru, Ahad.

Dia menjelaskan curah hujan dengan rentang waktu yang cukup lama ini, pemerintah daerah penting mengambil langkah-langkah nyata terutama peningkatan mitigasi.

“Sehingga kami mempertimbangkan penting mengusulkan OMC agar segera dilakukan di langit Kalsel sebagai solusi tepat mitigasi bencana banjir,” ujarnya.

Menurut Bambang, OMC menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung upaya mitigasi bencana di musim penghujan, terutama untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Ia berharap pemerintah pusat mengabulkan usulan OMC di Kalsel sehingga memberikan manfaat besar bagi pengurangan risiko bencana banjir.

Berdasarkan data bidang Pusdalops BPBD Kalsel, curah hujan sejak 1-25 Januari 2025 telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah, jumlah warga yang terdampak sebanyak 24.618 KK atau 68.072 jiwa, sedangkan rumah yang terendam 21.673 unit rumah.

Bambang mengatakan hujan dengan intensitas sedang dan tinggi selama satu bulan terakhir ini terjadi hampir merata di wilayah Kalimantan Selatan, dampak bencana akibat perubahan iklim ini membuat ruas jalan dan perumahan permukiman penduduk di daerah Kalsel terendam.

Dalam menangani banjir dan bencana alam lainnya, BPBD Kalsel telah melakukan mitigasi, secara struktural yaitu membangun sarana fisik dengan kegiatan antara lain pembangunan bendungan, tabat, tanggul normalisasi sungai, serta sarana fisik lain.

Sedangkan mitigasi non-struktural melalui kebijakan dan regulasi, salah satunya dengan penguatan regulasi dokumen kebencanaan, yakni dokumen peta kerawanan bencana, Kajian Risiko Bencana Nasional 2022-2026, Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 2025- 2029, Rencana Kontingensi Banjir 2025- 2027.

Selain itu, dokumen Rencana Kontingensi Bencana Kekeringan 2025- 2027, Rencana Kontingensi Bencana Longsor 2025 -2027, dan Rencana Kontigensi Bencana Karhutla Tahun 2025-2027.

Gubernur Kalsel Muhidin telah menginstruksikan jajarannya untuk proaktif membantu masyarakat yang terdampak banjir selama periode Januari. Bahkan Gubernur Kalsel telah meninjau kondisi warga yang terdampak banjir di sejumlah desa di Kabupaten Barito Kuala pada Sabtu (25/1).

Gubernur Kalsel turut menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Mandastana, dengan menaiki perahu karet bermesin menyusuri perairan sungai-sungai kecil.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.