Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo

Cegah Anak "Stunting" Tak Perlu Mahal

Foto : BKKBN.GO.ID
A   A   A   Pengaturan Font

Tidak kalah pentingnya untuk mencegah stunting adalah pemeriksaan kesehatan calon bapak dan ibu seperti pemeriksaan darah, HB dan asam folat serta menjauhkan ibu hamil dari paparan asap rokok. Nah, toxic rokok ini memengaruhi prenatal dan postnatal, laki-laki yang program ingin punya anak berhenti dulu merokok selama 70 hari sebelum konsepsi karena toxic-nya bisa menurunkan kualitas sperma.

Bagaimana upaya BKKBN dari hulu ke hilir dalam penyelesaian stunting?

Selain tetap mengoptimalkan pelayanan melalui kader posyandu, BKKBN juga melakukan penanganan dari hulu ke hilir. Dimulai dari sebelum anak lahir, yakni saat para ibu atau pasangan usia subur merencanakan akan menikah, mereka harus dicek kesehatannya. Banyak perempuan Indonesia yang hamil dalam kondisi yang sebenarnya belum siap sehingga kemungkinan anaknya bisa stunting.

BKKBN sudah meluncurkan program siap nikah dan ke depannya calon pasangan usia subur atau calon pengantin harus mendaftarkan hari pernikahannya tiga bulan sebelumnya. Calon pengantin akan diminta untuk mengisi platform yang berisikan penilaian status gizi dan kesiapan untuk hamil guna mencegah stunting. Platform sedang disiapkan secara bersama-sama oleh BKKBN dan Kementerian Agama (Kemenag).

Terkait program ini ada anggapan bahwa pemerintah melarang untuk menikah. Bagaimana tanggapan Bapak?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top