Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo

Cegah Anak "Stunting" Tak Perlu Mahal

Foto : BKKBN.GO.ID
A   A   A   Pengaturan Font

Sayangnya, gerakan percepatan penurunan target itu terhambat pandemi Covid-19. Penyebabnya, karena orang tua tidak mempunyai pekerjaan yang berujung tidak memiliki uang. Daya beli masyarakat berkurang hingga ruang fiskal pemerintah yang terbatas.

Angka stunting naik saat pandemi Covid-19. Setidaknya, kurang lebih dua juta anak yang diperkirakan mengalami permasalahan gizi khususnya wasting di low and middle income countries (LMICs) yang bisa mengakibatkan stunting pada anak.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 14 provinsi yang berada pada batas high 20 persen sampai 30 persen dan hanya DKI Jakarta saja dengan prevalensi yang medium. Sementara itu, angka stunting tertinggi berada di 19 provinsi yang bertumpuk pada batas very high di atas 30 persen, dan provinsi paling tinggi adalah NTT sebanyak 42,7 persen, Sulawesi Barat 41,6 persen, dan Aceh 37,1 persen.

BKKBN akan berupaya memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini. Saya dengar dari salah satu profesor yang mengatakan bahwa angka stunting akan menjadi tinggi pada 2020 dan 2021, untuk itu perlu tindakan yang lebih agar angkanya tidak naik.

Bagaimana keterlibatan BKKN dalam penanganan Covid-19?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top