Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo

Cegah Anak "Stunting" Tak Perlu Mahal

Foto : BKKBN.GO.ID
A   A   A   Pengaturan Font

Bagaimana kondisi penanganan stunting di Indonesia?

Saat ini, stunted (pendek) itu yang diukur, di Indonesia masih menggunakan stunted. Sedangkan yang namanya stunting itu ada ikutan-ikutannya, ada sebab akibatnya. Maka dikatakan stunting dan bisa dikoreksi dalam 1.000 hari kehidupan pertama karena potential growth tercipta di 1.000 hari kehidupan pertama.

Di posyandu sekarang hanya mengukur pertumbuhan panjang dan berat tanpa mengukur perkembangan sebagai pendekatan. Apabila dikaji lebih ilmiah ukuran di Indonesia itu berbeda dengan standar internasional, seperti stunted di Indonesia kurang dari dua standar deviasi, tapi internasional juga berbeda dengan di Indonesia.

Sementara ini pendekatannya mengukur tinggi badan dengan perkembangan umur, seperti baru lahir tinggi badan kurang dari 48 cm ini potensi stunting. Potensi otak tidak bertumbuh baik, fisik tidak bertumbuh baik, kalau tidak dikoreksi dalam 1.000, maka hari tuanya bisa menjadi pendek, berisiko penyakit kardiovaskuler, stroke, dan diabetes.

Kenapa stunting ini menjadi penting?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top