BPK Diminta Awasi Ketat Rencana Pemerintah Menarik Utang
Sebaiknya, utang jangan ditarik untuk menutup utang dan digunakan membiayai sektor yang kurang produktif. Pemerintah harus membiayai sektor unggulan untuk membangkitkan ekonomi dan meningkatan pendapatan rakyat.
Biayai Defisit
Sementara itu, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Riko Amir, menyatakan pemerintah akan menarik utang 973,6 triliun rupiah untuk membiayai defisit tahun depan sebesar 868 triliun rupiah.
"Selama 2022, kita akan melakukan pembiayaan utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) 991,3 triliun rupiah ataupun pelaksanaan pinjaman dengan target 973,6 triliun rupiah," kata Riko dalam media briefing di Jakarta, Senin (13/12).
Dia mengatakan penarikan utang sebesar 973,6 triliun rupiah itu, mayoritas bersumber dari pembiayaan domestik dengan porsi 80-82 persen, sedangkan pembiayaan dari valuta asing memiliki porsi 18 persen sampai 20 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya